Disusun Oleh :
DEWI PUJI ASTUTI
B200120028
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena krisis
finansial Asia tahun 1997-1998, krisis finansial yang melanda Indonesia ini
dipandang sebagai akibat lemahnya praktek Good
Corporate Governace (GCG) pada korporasi atau perusahaan milik
negara/daerah. Awal abad ke-21 terjadi beberapa skandal, penipuan dan
manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak sekali
terjadi kasus-kasus hukum yang terpublikasi yang menunjukkan seriusnya fraud yang terjadi dalam pelaporan
keuangan. Sebagai contoh adalah earnings
restatements dan manipulasi earning oleh
para manajemen perusahaan. Kasus tersebut melibatkan banyak pihak diantaranya
adalah keterlibatan CEO, komisaris, komite audit, internal auditor, sampai
kepala eksternal auditor, cukup membuktikan bahwa kecurangan banyak dilakukan.
Timbulnya kasus serupa menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak. Selain dari
pihak perusahaan, external auditor
juga harus turut bertanggung jawab terhadap merebaknya kasus manipulasi akuntansi.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2009,
laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Namun, secara umum menurut statement of financial accounting concept no. 2, informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan agar informasi akuntansi yang bermanfaat dan
berkualitas harus bersifat relevance,
reliability, comparability and consistency. Di sisi lain, informasi yang
disajikan memiliki di dalamnya seperti sifatnya yang umum, kuantitatif,
historis, serta sarat akan taksiran (statement
of finacial accoun ting concept no. 1), sehingga diharapkan dapat
mengurangi munculnya manipulasi akuntansi. Untuk memenuhi kepentingan
perusahaan tersebut, sesuai dengan prinsip transparasi dalam penerapannya
ditujukan untuk menghindari berbagai kemungkinan buruk akibat kurang terbukanya
perusahaan terhadap para pemegang saham, seperti adanya pernyataan menyesatkan,
sistem akuntansi yang buruk, dan penyalahgunaan informasi keuangan.
Tidak semua perusahaan besar yang cenderung memiliki
banyak pemegang kepentingan dapat memberikan pengungkapan yang lebih baik atau
menyajikan pelaporan keuangan yang berkualitas karena mempertimbangkan biaya
yang dikeluaran misalnya untuk biaya monitoring.
Perusahaan yang besar cenderung terdiversifikasi sehingga menurunkan risiko
kebangkrutan dan mereka bisa memberikan informasi lebih banyak sehingga bisa
menurunkan biaya monitoring. Peran
penting perusahaan perbankan dalam populasi dalam penelitian ini. Pada umunya
perusahaan didirikan dengan tujuan antara lain mendapatkan laba, meningkatkan
penjualan, memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan dapat meningkatkan jumlah laba perusahaan.
KERANGKA TEORITIS
A.
Kualitas Laporan Keuangan
Laporankeuanganmerupakansaranautamauntukmemperolehinformasikeuangan
yang dikommunikasikankepadapihak-pihak yang
berkepentingandalammengambilkeputusanekonomi.Salah atuinformasi yang
sangatpentinguntukpengambilankeputusanadalahlaba.Pentingnyainformasilabainidisadariolehmanajemensehinggamanajemencendderungmelakukandysfunctional behavior (perilakutidaksemestinya).
FASB dalam SFAC No. 1 menyebutkan bahwa “Pelaporan
keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan
informasi lainnya, yang berkaitann langsuung atau tidak langsung, dengan
informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi yaitu informasi tentang
sumber-sumber ekonomi, hutang, laba periodik dan lain-lain”.
Kualitas pelaporan
keuangan dapat dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan.
Karakteristik tersebut tercantum dalam SFAC No.2 seperti dibawah ini:
a.
Relevan
b.
Reliability
(Keandalan)
c.
Daya Banding dan
Konsisten
d.
Pertimbangan Cost Benefit
e.
Material
Karakteristik kualitatif dari informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam
menyajikan laporan keuangan perusahaan.
FASB dalam SFAC No.2 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif dimaksudkan
untuk memberi kriteria dasar dalam memilih alternatif metode akuntansi dan pelaporan keuangan serta
persyaratan penggungkapan. Kriteria tersebut digunakan untuk menunjukkan jenis
informasi yang relevan dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) juga menekankan
pentingnya karakteristik kualitatif dari informasi keuangan yang dihasilkan
agar informasi tersebut benar-benar bermanfaat bagi pengambil keputusan.
Karakteristik kualitatif yang digunakan oleh IAI adalah dapat dipahami (understandability), relevan, keandalan (reliability), dan daya banding (comparability).
Menurut Fanani (2009) kualitas pelaporan keuangan adalah
representasi akurasi dari kinerja keseluruhan pasar yang digambarkan dalam return. Pengukuran kualitas keuangan
sendiri dapat dilihat dari basis akuntansi dan basisi pasar. Secara umum
pengertian laporan keuangan adalah mendasarkan pada pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK No.1 2009) yang menyatakan bahwa laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, dalam Standar Akuntansi
Keuangan disebutkan bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan dan informasi tambahan
misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga. Sedangkan menurut Ratih (2010) dalam Fajri (2013)
mendefinisikan kualitas laporan keuangan adalah apabila informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, dan memenuhi kebutuhan
pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut
dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.
Karateristik perusahaan merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kondisi internal perusahaan, yang meliputi kondisi
manajemen, organisasi, SDM dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja
perusahaan. Menurut Jogiyanto (2000) karakteristik perusahaan meliputi :
a.
Kemampuan manajemen
dalam mengelola kegiatan operasional
b.
Kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
c.
Manfaat bagi
perekonomian nasional
MenurutBachtaruddin (2003)
menyatakanbahwakarakteristikkualitasutama yang
membuatinformasiakuntansibermanfaatadalahrelevance
danreliability.Keduakarakteristikinidisebutkualitasutamadisebabkaninformasiharusmemilikiduakualitasiniuntukmenjadibermanfaat.Untukmenjadirelevan,
informasiharusdapatmemberiketegasanataumemberipengaruhperubahanatasharapanpembuatkeputusan.Dapatdipercaya
(reliability) berartibahwaseorangpenggunadapatmenggantungkanataumemilikikeyakinanpadainformasi
yang
dilaporkan.Informasiakuntansidipertimbangkandapatdipercayajikainformasisecaranyatamenyatakanapa
yang dimaksud, apa yang diungkapkanmempunyaisejumlahkebijakandalamkeseluruhankerangkaprinsip-prinsipakuntansi
yang berlakuumum.
Akibatnyamanajemenmemilikikemungkinanuntukmemanipulasilaba-rugidanakun-akun
yang laindalamlaporankeuangan, tetapiharusmenghasilkanlaporankeuangan yang
berkualitas. DenganadanyaGood Corporate
Governance, makadiharpkanperusahaandapatmenyajikanpelaporankeuangan yang
berkualitas.
Praktik manipulasi pelaporan keuangan mengakibatkan
perusahaan besar, mengalami kebangkrutan sepertin Enron Corporation, suatu
perusahaan yang menguasai seperempat pusat perdagangan energy ini pada bulan
Oktober 2001 mengalami penurunan serta mengungkapkan kesalahan akuntansinya.
Enron terlibat dalam suatu rangkaian transaksi transaksi yang rumit dimana
perusahaan tersebut menyimpan utang dalam jumlah yang besar dan kontrak keuangan
yang menyulitkan neracanya. Kehancuran enron menggambarkan bahwa regulasi
pemerintah dapat menurunkan masalah-masalah asimetri informasi, tetapi tidak
bisa menghilangkannya (Mishkin, 2008:251).
Atributkualitaspelaporankeuangandibagimenjadiduakelompokbesaroleh
Francis et.al.(2004).
Atributtersebutadalahatribut-atribut yang berbasisakuntansidanatribut-atribut
yang berbasispasar.Atributpelaporankeuangan yang berbasisakuntansi yang
meliputikualitasakrual, persistensi, prediktabilitas, danperataanlaba.Sedangkanatributpelaporankeuangan
yang berbasispasarmeliputirelevansinilai, ketepatanwaktu, dankonservatisme.
Publikasi laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan
memiliki kandungan informasi dan relevansi nilai untuk pasar saham (Lako,
2006:3). Dikatakan relevansi nilai karena pada tanggal dan selam peristiwa
publikasi keuangan, daya penjelas dari relasi angka-angka akuntansi dengan
nilai pasar saham yang lebih besar dari nol. Sedangkan Francis et.al, (2004) mengartikan relevansi
nilai sebagai kemampuan laba dalam menjelaskan variasi pada return. Rendahnya relevansi nilai
informasi akuntansi mengindikasikan rendah atau memburuknya kualitas pelaporan
akuntansi untuk keputusan investor dalam pencapaian pengambilan keputusan
terhadap saham.
Tujuanpelaporankeuanganadalahuntukkeputusaninvestasisehinggaharusmenyajikaninformasi
yang berguna, komprehensifdandapatdipahamiolehmereka yang
berpengetahuanmengenaiekonomi.Pelaporankeuanganharusmenyajikaninformasi yang
dapatmembatu investor, kreditor,
caloninverstor-kreditorpotensialsertapemakailainnya (Rosjidi,
1999:231).Tujuanpelaporankeuangandibuatuntukdiarahkanpadakebutuhanpemakai yang
dapatmemahamisecaralengkapserangkaianlaporankeuanganatausecara alternative,
padakebutuhanparaahli yang dimintapemakai yang sederhanauntukmemberikan
saran-saran padamereka(Belkoui, 2000:157). Yang
menjadisasaranpelaporankeuangan,
terutamauntuktujuanumumbagipemakaipihakluarperusahaan, yaitu investor,
kreditor, calon investor-kreditorpotensialsertapihak lain yang berkepentingan.
Inidikarenakan (Rosjidi, 1999:230):
1. Pihakluar,
tidakmempunyaiaksessecaralangsungkedalamperusahaanuntukmendapatkaninformasi
yang dibuthkan, sedangkanmanajemenperusahaanjarangmengkomunikasikan.
2. Olehkarenaitu,
informasinyadiarahkanuntukmenggambarkankemampuanataukinerjaperusahaan yang
dapatdipakaisebagaidasarpengambilankeputusaninvestasidankredit.
3. Sehingga,
tujuanpelaporankeuangantidakhanyadibatasipadainformasidalamlaporankeuangansaja,
melainkantermasukjugainformasikeuanganlainnyadaninformasi non keuangan.
Pelapoarankeuangan yang berkualitasmemilikiperanan
yang besar, GCG berperanmembantuperusahaanmenyajikanpelaporankeuangan yang
berkualitas.Denganmelihatpelaporankeuangan investor dapatmengambilkeputusanuntukberinvestasiatautidak.
GCG merupakansuatu proses sertastruktur yang
digunakanuntukmengarahkansekaligusmengelolabisnisdanurusanperusahaankearahpeningkatanpertumbuhanbisnisdanakuntabilitasperushaan.
Adapuntujuanakhirnyaadalahmeningkatkannilaisahamdalamjangkapanjangtetapitetapmemperhatikanberbagiakepentinganparastakeholder lainnya.Selainitu, perhatian
yang diberikan investor terhadapperusahaan yang baik,
makaperusahaanakanmemilikikinerjakeuangan yang baik pula.
Dari uraian toeri diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelaporan keuangan sangat penting dan berguna bagi pengambilan keputusan agar
perusahaan tidak salah dalam menentukan tindakan-tindakan yang nantinya akan
berdampak bagi masa depan perusahaan.
KESIMPULAN
Pelaporankeuangan
yang berkualitasdapatmemberikankepercayaanterhadap
investor.Denganadanyakepercayaandari investor, maka investor
akanmenanamkaninvestasinyakeperusahaan. GCG memilikiprinsip-prinsip yang
membantuperusahaandalammenerapkan GCG denganbaik.GCG dapatmeminimalkanrisikokesalahanpenyajianinformasisehinggadapatmenyajikaninformasi
yang berkualitas, maka investor dapatmempercayaiinformasiperusahaan yang
telahdisajikan.Tujuanpelaporankeuangan yang
berkualitasadalahmenyajikaninformasi yang pentingkepadapihak yang
berkepentingan, salahsatunya investor.Denganmengetahuiinformasi yang
benardaripelaporankeuangan, maka investor
dapatmengambilkeputusanuntukmelakukaninvestasiatautidak.Pelaporankeuangansangatmempengaruhikeputusan
yang akandiambiloleh investor, sehinggaperusahaanharusmenyajikanpelaporankeuangan
yang berkualitas agar investor memilikikepercayaanuntukmenanamkaninvestasinya.
Kualitasprinsip GCG dalamperusahaan, makaakanterciptasuatupelaporankeuangan
yang berkualitasdimanapelaporankeuangan yang berkualitasiturelevandanreliable. Kualitaspelaporankeuangan yang
ditunjangoleh GCG
makaakanmencapaitujuanpelaporantujuanpelaporankeuanganyaitumenyajikaninformasikeuanganbagipihak-pihakberkepentingan.
Dari
ujiregresimoderasi yang dilakukan, dapatdiambilkesimpulanbahwatidaksesuaidenganhipotesis
yang diajukan, menunjukkanbahwakualitaspelaporankeuangan yang
dimoderasiukuranperusahaantidakberpengaruhsignifikanterhadapasimetriinformasi,
sehinggameskipunkualitaspelaporankeuangantinggi, tetapibelumtentupenggunamampumenyerapsemuainformasi
yang diterimaoleh principal danmanajer, denganadanyanilaiinformasi yang
relevandiikutidenganpenerimaaninformasi yang
baikdaripenggunamakaasimetriinformasi bias berkurang .
.
Daftar Pustaka
Bachtaruddin, T. 2003. “StrukturTeoriAkuntansiKeuangan.”
JurnalAkuntansi.
Belkaoui, A.R. 2000. Accounting Theory.TerjemahanolehMarwata, Widiastuti, Kurniawan,
Ariesanti A. 2000, Jakarta: SalembaEmpat.
Dechow P. and I. Dichev. 2002. “The Quality of Accrual
and Earnings: The Role of Accrual Estimation Errors.” The Accounting Review 77, Supplement: 35-59.
Fajri, Sri Nurul. 2013. “ Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Struktur Kepemilikan dan Konsentrasi Pasar terhadap Kualitas Laporan Keuangan.”
Artikel Skripsi. Universitas Negeri
Padang.
Fanani, Zaenal. 2008. “Kualitas Pelaporan Keuangan:
Faktor-Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonominya.” 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloqulum and Accounting
Workshop.
Fanani, Zaenal dkk. 2009. “Faktor-Faktor Penentu Kualitas
Pelaporan Keuangan dan Kepercayaan Investor.” Jurnal Akuntansi. Universitas Airlangga Surabaya.
Financial
Accounting Standards Board. 2008.
“Statement of Financial Accounting Concepts: Objective of Financial Reporting
No. 1.”
Financial
Accounting Standards Board. 2008.
“Statement of Financial Accounting Concepts: Qualitative Characteristics of
Accounting Information No.2.”
Francis, J., R, Lafound, P. Olsson, and K. Schipper.
2004. “Cost of Equity and Earnings Attributes.” The Accounting Review 79, no. 4: 967-1010.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. “Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan.” Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto. 2000. “karakteristik Perusahaan, diakses 10
februari 2015.
Lako, Andreas. 2006. “Relevansi Informasi Akuntansi untuk
Pasar Saham Indonesia: Teori dan Bukti Empiris.” Yogyakarta: Amara Books.
Pagalung, G. 2006. “Kualitas Laba: Faktor-faktor Penentu
dan Konsekuensi Ekonominya.” Disertasi,
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Rosjidi. 1999. “TeoriAkuntansi, Tujuan ,Konsep,
danStruktur.” EdisiPertama. Jakarta: LembagaPenerbitFakultasEkonomiUniversitas
Indonesia.
Wulandari, Cynthia dan Shanti. 2008. “Pengaruh
Pengungkapan Sukarela Terhadap Asimetri Informasi.” Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol, 19, No. 3, hal: 173-183.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar