Minggu, 10 Januari 2016


PENERAPAN CSR PERUSAHAAN ROKOK (STUDI KASUS PT. DJARUM SUPER)
 
Disusun oleh :
Febrina Lourentya Novit  (B200120204)
Kelas : B


 


BAB I
PENDAHULUAN

I.I  Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan berupa kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya. Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda-beda. Mulai dari anggapan sekedar basa-basi atau suatu keterpaksaan, hanya untuk pemenuhan kewajiban, hingga pelaksanaan berdasarkan asas kesukarelaan. Bentuk-bentuk CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang penerapannya harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penerima CSR.
Perusahaan dituntut untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya. Menurut akuntansi konvensional, pusat perhatian perusahaan hanya terbatas kepada stockholders, yang secara langsung memberikan kontribusinya bagi perusahaan, sedangkan pihak lain sering diabaikan. Sehingga akuntansi konvensional sering kali dianggap tidak dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas. Hal tersebut mendorong munculnya konsep akuntansi yang baru, yang disebut sebagai Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial atau Corporate Social Responsibility (Dariyani, 2010).
Industri rokok di Indonesia selalu didukunng masyarakat Indoenesia dari tahun ke tahun, industri ini memperoleh keuntungan yang sangat besar setiap tahunnya karena banyaknya minat konsumen terhadap rokok akan tetapi rokok itu tidak baik untuk kesehatan manusiadan merugikan masyarakat sekitar pabrik rokok. Langkah langkah yg dijalankan oleh industri rokok ini adalah dengan  melakukan CSR supaya perannya di lingkungan pabriknya  dapat di dukung oleh masyarakat walaupun limbah rokok nya merugikan masyarakat.

1.2   PERMASALAHAN
        Meningkatanya perhatian terhadap program CSR (Corporate Sosial Responbility) pada dunia bisnis, hal ini mendorong saya untuk mengetahui bagaimana program CSR(Corporate Sosial Responbility) ini sedang dilaksanakan di dalam perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Maka dari itu kami mencoba mencari tahu bagaimana program CSR(Corporate Sosial Responbility) ini berjalan di salah satu perusahaan terbesar di indonesia yaitu PT. Djarum , dengan merumuskan beberapa pertanyaan yaitu:
1.    Bagaimana­­­­­­­­­­­­­­­­ PT. Djarum menjalankan program CSR(Corporate Sosial Responbility) nya ?
2.    Apa saja program CSR(Corporate Sosial Responbility) yang PT. Djarum jalankan?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial dan Pertanggungjawaban social perusahaan(CSR)
Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial (social disclosure)
merupakan produk dari akuntansi sosial (social accounting). Akuntansi sosial yang masih merupakan bidang baru dalam ilmu akuntansi ini lahir dan berkembang karena adanya tuntutan dari masyarakat agar perusahaan dalam melaksanakan aktivitas dan mengelola sumber daya yang ada disekitar lebih memperhatikan dampak yang mungkin terjadi, baik positif maupun negatif yang mempengaruhi masyarakat(Dariyani,2010).
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang membandingkan rencana (anggaran) dengan tindakan (hasil sesungguhnya) dari setiap pusat pertanggungjawaban yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang dan/atausuatu departemen dalam pencapaian tujuan perusahaan(Adharawati,2010).
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004). Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development) (Anggraini,2006).
Akuntansi pertanggungjawaban sosial (Social Responsibility Accounting) didefinisikan sebagai proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat perusahaan, ukuran dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungannya (Belkaoui (2000) dalam Mariana).
2.1.2 Teori yang mendukung CSR
Legitimacy theory
Legitimacy theory menjelaskan bahwa organisasi secara kontinu akan beroperasi sesuai dengan batas-batas dan nilai yang diterima oleh masyarakat di sekitar perusahaan dalam usaha untuk mendapatkan legitimasi. Norma perusahaan selalu berubahmengikuti perubahan dari waktu ke waktu sehingga perusahaan harus mengikuti perkembangannya. Usaha perusahaan mengikuti perubahan untuk mendapatkan legitimasi merupakan suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan.
Proses untuk mendapatkan legitimasi berkaitan dengan kontrak sosial antara yang dibuat oleh perusahaan dengan berbagai pihak dalam masyarakat. Kinerja perusahaan tidak hanya diukur dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, tetapi ukuran kinerja lainnya yang berkaitan dengan berbagai pihak yang berkepentingan.
Untuk mendapatkan legitimasi perusahaan memiliki insentif untuk melakukan kegiatan sosial yang diharapkan oleh masyarakat di sekitar kegiatan operasional perusahaan. Kegagalan untuk memenuhi harapan masyarakat akan mengakibatkan hilangya legitimasi dan kemudian akan berdampak terhadap dukungan yang diberikan oleh masyarakat kepada perusahaan.
Pengungkapan perusahaan melalui laporan keuangan tahunan merupakan usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan aktivitas sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat sehingga kelangsungan
hidup perusahaan terjamin. Perusahaan akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kontrak sosial dengan masyarakat di sekitarnya ( Suaryana).

Stakeholder Theory
Stakeholder theory mempertimbangkan berbagai kelompok (stakeholders) yang terdapat dalam masyarakat dan bagimana harapan kelompok stakeholder memiliki dampak yang lebih besar (lebih kecil) terhadap strategi perusahaan. Teori ini berimplikasi terhadap kebijakan manajemen dalam mengelola harapan stakeholder. Stakeholder perusahaan pada dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai bagaimana perusahaan dioperasikan. Perusahaan akan berusaha untuk mencapai harapan stakeholder yang berkuasa dengan penyampaikan pengungkapan,
termasuk pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan.
Teori Instrumental
Teori ini mengasumsikan bahwa korporasi merupakan instrumen untuk penciptaan kekayaan dan bahwa ini adalah tanggung jawab sosialnya. Hanya aspek ekonomi dari interaksi antara bisnis dan masyarakat dianggap. Jadi setiap kegiatan sosial yang seharusnya diterima jika, dan hanya jika, itu konsisten dengan penciptaan kekayaan. Teori ini disebut Teori berperan karena mereka memahami CSR sebagai sarana hanya untuk akhir keuntungan.
Teori Politik
Teori kedua yang kekuatan sosial perusahaan ditekankan, khususnya dalam hubungannya dengan masyarakat dan tanggung jawab dalam arena politik terkait dengan kekuasaan ini. Hal ini menyebabkan perusahaan untuk menerima tugas sosial dan hak atau berpartisipasi dalam kerjasama sosial tertentu.
Teori Integratif
Teori ini menganggap bahwa bisnis harus mengintegrasikan tuntutan sosial. Mereka biasanya berpendapat bahwa bisnis tergantung pada masyarakat untuk kelangsungan dan pertumbuhan dan bahkan untuk keberadaan bisnis itu sendiri. Tuntutan sosial umumnya dianggap sebagai cara di mana masyarakat berinteraksi dengan bisnis dan memberikan suatu legitimasi dan prestise tertentu. Akibatnya, manajemen perusahaan harus memperhitungkan tuntutan sosial, dan mengintegrasikan mereka sedemikian rupa bahwa bisnis beroperasi sesuai dengan nilai-nilai sosial. Jadi, isi dari tanggung jawab bisnis terbatas pada ruang dan waktu dari setiap situasi tergantung pada nilai-nilai masyarakat pada saat itu, dan datang melalui peran fungsional perusahaan (Preston dan Post, 1975). Dengan kata lain, tidak ada tindakan khusus yang manajemen bertanggung jawab untuk melakukan seluruh waktu dan dalam setiap industri.
2.1.3 Pentingnnya Pengungkapan CSR
Pengungkapan akuntansi sosial dalam tanggung jawab perusahaan sangat perlu dilakukan, karena perusahaan juga memperoleh nilai tambah dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk dari penggunaan sumbersumber sosial (social resources). Jika aktivitas perusahaan menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat timbul adanya biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat, sedang apabila perusahaan meningkatkan mutu socialresources maka akan menimbulkan social benefit (manfaat sosial).
Substansi keberadaan CSR adalah memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya. Pertanggungjawaban sosial perusahaan tidak memberikan dampak finansial secara seketika, tetapi harus diyakini bahwa CSR mampu meningkatkan performa bisnis dalam jangka panjang. Perusahaan yang mempunyai legitimasi sosial, dengan sendirinya akan terangkat image-nya. Dan image yang positifmerupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. (Dariyani,2010).
Perusahaan melakukan pengungkapan informasi sosial dengan tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Perusahaan memerlukan biaya dalam rangka untuk memberikan informasi sosial, sehingga laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan visibilitas politis yang tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan informasi sosial. Jadi pengungkapan informasi sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif dengan biaya kontrak dan pengawasan [Belkaoui & Karpik 1989 dalam Mariana].
Manfaat CSR bagi masyarakat itu ialah
a)             Masyarakat jadi lebih mudah dalam mendapatkan hak nya sesuai dengan sila ke empat (4).
b)             Dapat membantu masyarakat apabila ingin melakukan kegiataan perekonomian,
c)             Meningkatkan tingkat kesehatan,
d)            Mengurangi tingkat penggangguran dan
e)             Mengurangi tingkat putus sekolah masyarakat.
Kemudian manfaat bagi perusahan adalah
a)      Perusahaan lebih mudah mengalokasikan dana yang mengendap melalui kegiatan pemberian kredit bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan ekonomi seperti (KUR)
b)      Dapat meningkatkan penghasilan perusahaan juga sebab apabila taraf hidup masyarakat maju maka daya beli masyarakat juga akan bertambah hal ini yang akan menjadi bertambahnya penghasilan bagi perusahaan.
c)      Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan;
d)     Mendapatkan lisensi untuk beroprasi secara sosial;
e)      Mereduksi risiko bisnis perusahaan;
f)       Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha;
g)      Membuka peluang pasar yang lebih luas;
h)      Mereduksi biaya misalnya terkait dampak lingkungan;
i)        Memperbaiki hubungan dengan stakeholders;
j)        Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan;
k)      peluang mendapatkan penghargaan

2.2    Wujud CSR yang diterapkan oleh PT Djarum
2.2.1  Bakti Sosial Djarum Fondation
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan beragam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah, merupakan kegiatan rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan Djarum bekerjasama dengan PMI. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah yang mengumpulkan ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan pasien. Selain kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional seperti bencana alam juga menjadi perhatian.
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan beragam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah, merupakan kegiatan rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan Djarum bekerjasama dengan PMI. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah yang mengumpulkan ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan pasien. Selain kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional seperti bencana alam juga menjadi perhatian.

2.2.2   Penyerahan Hewan Qurban
Dalam rangka menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Adha. PT Djarum melakukan penyerahan hewan kurban yang dilakukan hampir di seluruh daerah yang ada di Indonesia. Kegiatan ini telah rutin diadakan PT. Djarum setiap tahunnya, sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan warga di sekitar kantor PT. Djarum se Indonesia.

2.2.3 Bakti Olahraga Djarum Fondation
Perkumpulan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) lahir di kota Kudus, Jawa Tengah. Dan dari sinilah denyut bulutangkis di Kudus mulai terasa berdegup keras. PB Djarum pun terus berusaha membumikan bulutangkis, sebagai olahraga yang dapat membawa nama besar ibu pertiwi di kancah dunia. PB Djarum secara rutin melakukan seleksi audisi umum 1 kali dalam setahun, di setiap musim liburan sekolah anak-anak. Audisi umum ini dilakukan untuk mencari bibit bulutangkis yang berpotensi di usia 10-15 tahun. Pendaftar yang memenuhi persyaratan boleh mengikuti audisi umum tanpa dipungut biaya.

2.2.4   Bakti Lingkungan Djarum Fondation
Pada tahun 1979, Djarum telah mengelola usaha pelestarian lingkungan, menciptakan keteduhan, melestarikan ekosistem lokal, mencegah erosi tanah dan untuk membantu resapan air. Ribuan jenis tanaman peneduh telah ditanam, dan usaha tersebut berkembang luas juga menjangkau sebagian besar wilayah pulau Jawa bagian tengah.
Selama tahun 2010, melalui program Djarum Trees For Life, kami telah berhasil menyelesaikan penanaman tahap pertama yaitu sebanyak 2.767 pohon Trembesi di sepanjang jalur Kudus-Semarang. Sementara pada tahun 2011, penanaman dilanjutkan sebanyak 7.300 pohon Trembesi di sepanjang turus jalan Semarang-Losari.
Guna menjamin kesinambungan kegiatan pelestarian lingkungan hidup dalam lingkungan global, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendirikan Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) termasuk tanaman langka yang dikelola secara intensif. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian alam, yang diharapkan dengan upaya pembibitan tanaman langka ini, Djarum Trees For Life dapat turut menjadi bagian dalam usaha mencegah dan mempertahankan kelestarian tanaman langka agar terjaga dari kepunahan.

2.2.5  Bakti Pendidikan Djarum Fondation
Sejak tahun 1984, Djarum Beasiswa Plus secara konsisten berperan aktif memajukan pendidikan melalui pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan masa depan serta menjadi pemimpin yang cakap intelektual dan emosional.

2.2.6   Bakti Budaya Djarum Fondation
Sejak tahun 1992, melalui program Djarum Apresiasi Budaya, Djarum telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Bengkel Teater Rendra, Teater Koma, Putu Wijaya, Teater Mandiri, Butet Kartaredjasa, Teater Gandrik, dan lain-lain. Program untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni sastra juga dibangun, antara lain bekerjasama dengan Yayasan Lontar menerbitkan Seri buku Modern Library of Indonesia, yaitu berupa terjemahan karya-karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Inggris supaya karya tersebut dapat dibaca dan dikenal oleh masyarakat internasional.

2.3    Prinsip kerja dari CSR Djarum Foundation
Pada prinsipnya, program CSR kami adalah program yang berkelanjutan. Selain itu, dalam menggelar program CSR, kami selalu bersinergi dan bermitra dengan CSR dari perusahaan lain. Sebab, kami percaya bahwa kami tidak akan pernah bisa bekerja sendiri. Masing-masing perusahaan punya keahlian di bidangnya. Untuk itu, kami perlu melakukan sinergi atau kerja sama dalam menjalankan program CSR.

2.4 Contoh Program CSR Yang Bersinergi Dengan Perusahaan Lain
Saya ambil contoh Program Bakti Pendidikan. Mulai tahun 2012, salah satu program Bakti Pendidikan adalah “SMK Excellence”. Sebab, salah satu inisiatif Bakti Pendidikan Djarum Foundation adalah pengembangan SMK di Kudus. Obyektifnya, untuk menarik minat anak-anak SMP masuk ke SMK. Sebab, negara ini tidak banyak membutuhkan sarjana, tetapi lebih banyak membutuhkan tenaga terampil yang siap kerja. Selain itu, kami ingin mengembangkan kualitas SMK dengan standard dunia.
Ada lima kompetensi yang ingin kami kembangkan di SMK kudus. Yaitu, Teknik Komputer Jaringan di SMK Muhammadiyah Kudus, yang bekerja sama dengan Cisco Networking Academy Program; Multimedia; Argo indsutri yang bekerja sama dengan Akedemi Teknik Solo; Kelistrikan yang bekerja sama dengan perusahaan asing di Prancis; dan Tata Boga yang menyasar anak-anak wanita, dengan bekerja sama dengan Institut di Prancis.
Program lain yang kami gelar bersinergi adalah Program Pegnembangan Kompetensi Guru. Kami bekerja sama dengan BNI 46 dan Putra Sampoerna Foundation untuk melatih guru-guru di Kudus untuk mencapai kompetensi tingkat dunia, yakni guru-guru SD dan SMP. Termasuk, Program Sanitasi Sekolah bekerja sama dengan CSR Bank Mandiri untuk memperbaiki kualitas sanitasi sekolah.
2.5   Tanggung Jawab Sosial PT. Djarum
 Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan,hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun. PT.Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum.Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate Social Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT.Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan. Djarum memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan, Cuti Hamil, Cuti Tahunan, Hadiah Tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Kecelakaan, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun. Peningkatan pelayanan juga terlihat dengan dibentuknya Koperasi Karyawan PT. Djarum. Koperasi ini didirikan pada tahun 1976. Jumlah Anggotanya 51.005, dengan Volume pemasukan Rp.74.631 milyar (Januari 2008). Dengan pembentukan koperasi tersebut memungkinkan karyawan dapat memenuhi kebutuhannya. Sejalan dengan waktu yang begitu cepat, peningkatan koperasi yang begitu baik, membuahkan hasil pada koperasi tersebut dengan didapatkannyan Penghargaan dari tahun ke tahun Penghargaan Koperasi Teladan Indonesia tahun 1993, 1994, 1995 dan 1996.







BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat saya simpulkan bahwa CSR merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan berupa kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya. Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda-beda.
Pogram CSR yang dilakukan oleh PT. Djarum sudah sangat baik. Banyak program program yang bermanfaat bagi lingkungan setempat dan luar dari lingkungan.
CSR(Corporate Social Responbility) sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningakatkan image perusahaan di mata masyarakat.

3.2     Saran
Berdasarkan pada pembahasan CSR di makalah ini, maka sarannya yaitu Program CSR lebih di tingkatkan lagi dalam segi kualitas dan lebih terbuka dengan masyarakat  sehingga akan berdampak baik bagi kedua belah pihak yaitu perusahaan dan masyarakat setempat dan Seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR(Corporate Social Responbility) sebagai suatu tuntutan dari mayarakat, melaikan sebagai kebutuhan dunia usaha.
Dalam melaksanakan CSR perusahaan harus menyadari bahwa permasalahan masyarakat adalah permasalahan perusahaan juga karena perusahaan tersebut didirikan di lingkungan masyarakat. Perusahaan juga harus bersedia menanganinya, CSR akan lebih mudah dilaksanakan jika perusahaan mau mengakui masalah apa yang terjadi di dalam perusahaan.






BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Dariyani, Ririn Irma.2010.” Pengungkapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial(CorporateSocial Responsibility Disclosure)sebagaiPengungkapan Sukarela Kebutuhan InformasiStakeholderpada Official Website Perusahaan (Studi Pada Pt. Indosat Tbk)”.Jember. JEAM Vol IX No. 1/2010.

Suaryana, Agung.” Implementasi Akuntansi Social  Dan Lingkungan DIi Indonesia”.Universitas Udayana.

Mariana, Ana.” Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Dalam Praktek Di Perusahaan Go Publik Di Indonesia”.

 

Prayudi.” Analisis CSR sebagai Implementasi Praktek Etika Bisnis Perusahaan: Antara Kewajiban dan Kebutuhan”. Yogyakarta.

 

Adharawati, Athena.2010.” Penerapan Akuntansi Pertanggung jawaban dengan    anggran sebagai alat pengendalian biaya”.Skripsi.Semarang.

Suharto, Edi. (2008). “Corporate Social Responsibility: What is and Benefit for Corporate.” CSR 2008. Hlm 1-11.

Sosmiarti. (2008). “Pengaruh Keberadaan PT Semen Padang Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kecamatan Lubuk Kilangan).”
Jurnal Bisnis dan Manajemen. (Vol.4, No. 3). Hlm 78-95.

 

Lesmana, Timotheus. 2007.

(https://businessenvironment.wordpress.com/2007/03/01/program-corporate-social-responsibility-yang-berkelanjutan/) diakses tanggal 1 Desember 2015.

 

Elida,Elsa.2013.” Praktek CSR dalam Suatu Perusahaan”. (http://elsaelida.blogspot.co.id/) diakses tanggal 1 Desember 2015.

Semuel, Hatane & Elianto Wijaya. (2008). “Corporate Social Responsibility, Purchase Intention dan Corporate Image pada Restoran di Surabaya dari Perspektif Pelanggan.” Jurnal Manajemen Pemasaran. (Vol. 3, No. 1). Hlm 35-53.

Hutapea, Kenal. (2012). “Pengaruh Citra dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan menggunakan Jasa Di Pt. Garuda Plaza Hotel Medan.” Jurnal Ilmiah Profesional Indonesia.

Ajilaksana, I Dewa Ketut Yudyadana. (2011). “pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan “. Skripsi. FEB UNDIP. Semarang.

Diyah, Pujiati dan Widanar, Erman. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening.” Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12. No.1, h. 71-86

Dwi, Kartini. 2009. Corporate Social Responsibility, Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

Muyassaroh, Siti. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Go Public di BEI”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro

Nurlela, Rika dan Ishlahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating”. Simposium Nasioanal Akuntansi XI.Pontianak.

Susiloadi, Priyanto. 2008. ”Implementasi Corporate Social Responsiblity Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan.” Spirit Publik, Vol. 4, No. 2, hal.123 130.

Tarjo. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusiona dan Leverage Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang saham serta Cost of Equity Capital”. Simposium Nasioanal Akuntansi XI. Pontianak.


Permanasari, Wien Ika. (2010). “pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional, dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan”. Skripsi. FEB UNDIP. Semarang.

Lu, Chilin, et al. 2007. Ownership Structure, Information Disclosure and Corporate Value: An Empirical Analysis of Taiwan Companies”. Proceedings of the 13th Asia Pacific Management Conference, Melbourne, Australia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar