PENERAPAN CSR PERUSAHAAN
ROKOK (STUDI KASUS PT. DJARUM SUPER)
Disusun oleh :
Febrina Lourentya Novit (B200120204)
Kelas : B
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Corporate Social
Responsibility (CSR)
CSR merupakan
kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan berupa kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya. Pandangan
perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda-beda. Mulai dari anggapan
sekedar basa-basi atau suatu keterpaksaan, hanya untuk pemenuhan kewajiban,
hingga pelaksanaan berdasarkan asas kesukarelaan. Bentuk-bentuk CSR yang dapat
dilakukan oleh perusahaan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang
penerapannya harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penerima CSR.
Perusahaan dituntut untuk memberikan informasi
mengenai aktivitas sosialnya. Menurut akuntansi konvensional, pusat perhatian
perusahaan hanya terbatas kepada stockholders,
yang secara langsung memberikan kontribusinya bagi perusahaan, sedangkan pihak
lain sering diabaikan. Sehingga akuntansi konvensional sering kali dianggap
tidak dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas. Hal tersebut
mendorong munculnya konsep akuntansi yang baru, yang disebut sebagai Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial atau Corporate
Social Responsibility (Dariyani, 2010).
Industri rokok di
Indonesia selalu didukunng masyarakat Indoenesia dari tahun ke tahun, industri
ini memperoleh keuntungan yang sangat besar setiap tahunnya karena banyaknya
minat konsumen terhadap rokok akan tetapi rokok itu tidak baik untuk kesehatan
manusiadan merugikan masyarakat sekitar pabrik rokok. Langkah langkah yg
dijalankan oleh industri rokok ini adalah dengan melakukan CSR supaya perannya di lingkungan
pabriknya dapat di dukung oleh
masyarakat walaupun limbah rokok nya merugikan masyarakat.
1.2 PERMASALAHAN
Meningkatanya
perhatian terhadap program CSR (Corporate Sosial Responbility) pada
dunia bisnis, hal ini mendorong saya untuk mengetahui bagaimana program CSR(Corporate
Sosial Responbility) ini sedang dilaksanakan di dalam perusahaan-perusahaan
yang ada di Indonesia. Maka dari itu kami mencoba mencari tahu bagaimana
program CSR(Corporate Sosial Responbility) ini berjalan di salah satu
perusahaan terbesar di indonesia yaitu PT. Djarum , dengan
merumuskan beberapa pertanyaan yaitu:
1. Bagaimana
PT. Djarum menjalankan program CSR(Corporate Sosial Responbility) nya ?
2. Apa saja program
CSR(Corporate Sosial Responbility) yang PT. Djarum jalankan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1
Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial dan
Pertanggungjawaban social perusahaan(CSR)
Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial (social
disclosure)
merupakan
produk dari akuntansi sosial (social accounting). Akuntansi sosial yang masih
merupakan bidang baru dalam ilmu akuntansi ini lahir dan berkembang karena adanya
tuntutan dari masyarakat agar perusahaan dalam melaksanakan aktivitas dan mengelola
sumber daya yang ada disekitar lebih memperhatikan dampak yang mungkin terjadi,
baik positif maupun negatif yang mempengaruhi masyarakat(Dariyani,2010).
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem
yang membandingkan rencana (anggaran) dengan tindakan (hasil sesungguhnya) dari
setiap pusat pertanggungjawaban yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang
dan/atausuatu departemen dalam pencapaian tujuan perusahaan(Adharawati,2010).
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR)
adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya
dengan stakeholders, yang
melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004).
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan
kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development) (Anggraini,2006).
Akuntansi
pertanggungjawaban sosial (Social Responsibility Accounting) didefinisikan
sebagai proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat perusahaan,
ukuran dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi
yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik
di dalam maupun di luar perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat
memberikan informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan memberikan
kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan
lingkungannya (Belkaoui (2000) dalam Mariana).
2.1.2 Teori yang mendukung CSR
Legitimacy
theory
Legitimacy theory menjelaskan
bahwa organisasi secara kontinu akan beroperasi sesuai dengan batas-batas dan
nilai yang diterima oleh masyarakat di sekitar perusahaan dalam usaha untuk
mendapatkan legitimasi. Norma perusahaan selalu berubahmengikuti perubahan dari
waktu ke waktu sehingga perusahaan harus mengikuti perkembangannya. Usaha
perusahaan mengikuti perubahan untuk mendapatkan legitimasi merupakan suatu
proses yang dilakukan secara berkesinambungan.
Proses untuk mendapatkan legitimasi berkaitan
dengan kontrak sosial antara yang dibuat oleh perusahaan dengan berbagai pihak
dalam masyarakat. Kinerja perusahaan tidak hanya diukur dengan laba yang
dihasilkan oleh perusahaan, tetapi ukuran kinerja lainnya yang berkaitan dengan
berbagai pihak yang berkepentingan.
Untuk
mendapatkan legitimasi perusahaan memiliki insentif untuk melakukan kegiatan
sosial yang diharapkan oleh masyarakat di sekitar kegiatan operasional
perusahaan. Kegagalan untuk memenuhi harapan masyarakat akan mengakibatkan
hilangya legitimasi dan kemudian akan berdampak terhadap dukungan yang
diberikan oleh masyarakat kepada perusahaan.
Pengungkapan perusahaan melalui laporan keuangan
tahunan merupakan usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan aktivitas sosial
yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan legitimasi dari
masyarakat sehingga kelangsungan
hidup
perusahaan terjamin. Perusahaan akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu
memenuhi kontrak sosial dengan masyarakat di sekitarnya ( Suaryana).
Stakeholder Theory
Stakeholder theory mempertimbangkan
berbagai kelompok (stakeholders)
yang terdapat dalam masyarakat dan bagimana harapan kelompok stakeholder memiliki dampak yang
lebih besar (lebih kecil) terhadap strategi perusahaan. Teori ini berimplikasi
terhadap kebijakan manajemen dalam mengelola harapan stakeholder. Stakeholder
perusahaan pada dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai
bagaimana perusahaan dioperasikan. Perusahaan akan berusaha untuk mencapai
harapan stakeholder yang
berkuasa dengan penyampaikan pengungkapan,
termasuk
pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan.
Teori Instrumental
Teori
ini mengasumsikan bahwa korporasi merupakan instrumen untuk penciptaan kekayaan
dan bahwa ini adalah tanggung jawab sosialnya. Hanya aspek ekonomi dari
interaksi antara bisnis dan masyarakat dianggap. Jadi setiap kegiatan sosial
yang seharusnya diterima jika, dan hanya jika, itu konsisten dengan penciptaan
kekayaan. Teori ini disebut Teori berperan karena mereka memahami CSR sebagai
sarana hanya untuk akhir keuntungan.
Teori Politik
Teori
kedua yang kekuatan sosial perusahaan ditekankan, khususnya dalam hubungannya
dengan masyarakat dan tanggung jawab dalam arena politik terkait dengan
kekuasaan ini. Hal ini menyebabkan perusahaan untuk menerima tugas sosial dan
hak atau berpartisipasi dalam kerjasama sosial tertentu.
Teori Integratif
Teori
ini menganggap bahwa bisnis harus mengintegrasikan tuntutan sosial. Mereka
biasanya berpendapat bahwa bisnis tergantung pada masyarakat untuk kelangsungan
dan pertumbuhan dan bahkan untuk keberadaan bisnis itu sendiri. Tuntutan sosial
umumnya dianggap sebagai cara di mana masyarakat berinteraksi dengan bisnis dan
memberikan suatu legitimasi dan prestise tertentu. Akibatnya, manajemen
perusahaan harus memperhitungkan tuntutan sosial, dan mengintegrasikan mereka
sedemikian rupa bahwa bisnis beroperasi sesuai dengan nilai-nilai
sosial. Jadi, isi dari tanggung jawab bisnis terbatas pada ruang dan waktu
dari setiap situasi tergantung pada nilai-nilai masyarakat pada saat itu, dan
datang melalui peran fungsional perusahaan (Preston dan Post, 1975). Dengan
kata lain, tidak ada tindakan khusus yang manajemen bertanggung jawab untuk
melakukan seluruh waktu dan dalam setiap industri.
2.1.3 Pentingnnya Pengungkapan CSR
Pengungkapan akuntansi sosial dalam tanggung
jawab perusahaan sangat perlu dilakukan, karena perusahaan juga memperoleh
nilai tambah dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk dari penggunaan
sumbersumber sosial (social resources). Jika aktivitas perusahaan
menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat timbul adanya biaya
sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat, sedang
apabila perusahaan meningkatkan mutu socialresources maka akan
menimbulkan social benefit (manfaat sosial).
Substansi keberadaan CSR adalah memperkuat
keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder
yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program
pengembangan masyarakat sekitarnya. Pertanggungjawaban sosial perusahaan tidak
memberikan dampak finansial secara seketika, tetapi harus diyakini bahwa CSR
mampu meningkatkan performa bisnis dalam jangka panjang. Perusahaan yang
mempunyai legitimasi sosial, dengan sendirinya akan terangkat image-nya.
Dan image yang positifmerupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.
(Dariyani,2010).
Perusahaan
melakukan pengungkapan informasi sosial dengan tujuan untuk membangun image pada
perusahaan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Perusahaan memerlukan
biaya dalam rangka untuk memberikan informasi sosial, sehingga laba yang
dilaporkan dalam tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan
menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan visibilitas
politis yang tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan informasi sosial. Jadi
pengungkapan informasi sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial,
kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif dengan biaya kontrak
dan pengawasan [Belkaoui & Karpik 1989 dalam Mariana].
Manfaat CSR bagi masyarakat itu ialah
a)
Masyarakat jadi lebih mudah
dalam mendapatkan hak nya sesuai dengan sila ke empat (4).
b)
Dapat membantu masyarakat
apabila ingin melakukan kegiataan perekonomian,
c)
Meningkatkan tingkat kesehatan,
d)
Mengurangi tingkat
penggangguran dan
e)
Mengurangi tingkat putus
sekolah masyarakat.
Kemudian manfaat bagi perusahan adalah
a) Perusahaan lebih
mudah mengalokasikan dana yang mengendap melalui kegiatan pemberian kredit bagi
masyarakat yang ingin melakukan kegiatan ekonomi seperti (KUR)
b) Dapat meningkatkan
penghasilan perusahaan juga sebab apabila taraf hidup masyarakat maju maka daya
beli masyarakat juga akan bertambah hal ini yang akan menjadi bertambahnya
penghasilan bagi perusahaan.
c) Mempertahankan dan
mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan;
d) Mendapatkan
lisensi untuk beroprasi secara sosial;
e) Mereduksi risiko
bisnis perusahaan;
f) Melebarkan akses
sumber daya bagi operasional usaha;
g) Membuka peluang
pasar yang lebih luas;
h) Mereduksi biaya
misalnya terkait dampak lingkungan;
i)
Memperbaiki hubungan dengan
stakeholders;
j)
Meningkatkan semangat dan
produktivitas karyawan;
k) peluang
mendapatkan penghargaan
2.2 Wujud CSR yang diterapkan oleh PT Djarum
2.2.1
Bakti Sosial Djarum Fondation
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan beragam kegiatan yang
bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah, merupakan kegiatan
rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan Djarum bekerjasama
dengan PMI. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah yang mengumpulkan
ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan pasien. Selain
kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional seperti bencana
alam juga menjadi perhatian.
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan
beragam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah,
merupakan kegiatan rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan
Djarum bekerjasama dengan PMI. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah
yang mengumpulkan ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan
pasien. Selain kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional
seperti bencana alam juga menjadi perhatian.
2.2.2 Penyerahan Hewan Qurban
Dalam rangka menyambut dan merayakan Hari Raya
Idul Adha. PT Djarum melakukan penyerahan hewan kurban yang dilakukan hampir di
seluruh daerah yang ada di Indonesia. Kegiatan ini telah rutin diadakan PT.
Djarum setiap tahunnya, sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap
kesejahteraan warga di sekitar kantor PT. Djarum se Indonesia.
2.2.3 Bakti
Olahraga Djarum Fondation
Perkumpulan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) lahir di kota Kudus,
Jawa Tengah. Dan dari sinilah denyut bulutangkis di Kudus mulai terasa berdegup
keras. PB Djarum pun terus berusaha membumikan bulutangkis, sebagai olahraga
yang dapat membawa nama besar ibu pertiwi di kancah dunia. PB Djarum secara
rutin melakukan seleksi audisi umum 1 kali dalam setahun, di setiap musim
liburan sekolah anak-anak. Audisi umum ini dilakukan untuk mencari bibit
bulutangkis yang berpotensi di usia 10-15 tahun. Pendaftar yang memenuhi
persyaratan boleh mengikuti audisi umum tanpa dipungut biaya.
2.2.4 Bakti
Lingkungan Djarum Fondation
Pada tahun 1979, Djarum telah mengelola usaha
pelestarian lingkungan, menciptakan keteduhan, melestarikan ekosistem lokal,
mencegah erosi tanah dan untuk membantu resapan air. Ribuan jenis tanaman
peneduh telah ditanam, dan usaha tersebut berkembang luas juga menjangkau
sebagian besar wilayah pulau Jawa bagian tengah.
Selama tahun 2010, melalui program Djarum Trees
For Life, kami telah berhasil menyelesaikan penanaman tahap pertama
yaitu sebanyak 2.767 pohon Trembesi di sepanjang jalur Kudus-Semarang.
Sementara pada tahun 2011, penanaman dilanjutkan sebanyak 7.300 pohon Trembesi
di sepanjang turus jalan Semarang-Losari.
Guna menjamin kesinambungan kegiatan pelestarian
lingkungan hidup dalam lingkungan global, salah satu usaha yang dilakukan
adalah mendirikan Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) termasuk tanaman langka yang
dikelola secara intensif. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian alam,
yang diharapkan dengan upaya pembibitan tanaman langka ini, Djarum Trees For
Life dapat turut menjadi bagian dalam usaha mencegah dan mempertahankan
kelestarian tanaman langka agar terjaga dari kepunahan.
2.2.5 Bakti
Pendidikan Djarum Fondation
Sejak tahun 1984, Djarum Beasiswa Plus secara
konsisten berperan aktif memajukan pendidikan melalui pembudayaan dan
pemberdayaan mahasiswa berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft
skills untuk membentuk manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan
berwawasan masa depan serta menjadi pemimpin yang cakap intelektual dan
emosional.
2.2.6 Bakti
Budaya Djarum Fondation
Sejak tahun 1992, melalui program Djarum Apresiasi Budaya, Djarum
telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Bengkel Teater
Rendra, Teater Koma, Putu Wijaya, Teater Mandiri, Butet Kartaredjasa, Teater
Gandrik, dan lain-lain. Program untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni
sastra juga dibangun, antara lain bekerjasama dengan Yayasan Lontar menerbitkan
Seri buku Modern Library of Indonesia, yaitu berupa terjemahan karya-karya
sastra Indonesia ke dalam bahasa Inggris supaya karya tersebut dapat dibaca dan
dikenal oleh masyarakat internasional.
2.3
Prinsip kerja dari CSR Djarum Foundation
Pada prinsipnya, program
CSR kami adalah program yang berkelanjutan. Selain itu, dalam menggelar program
CSR, kami selalu bersinergi dan bermitra dengan CSR dari perusahaan lain.
Sebab, kami percaya bahwa kami tidak akan pernah bisa bekerja sendiri.
Masing-masing perusahaan punya keahlian di bidangnya. Untuk itu, kami perlu
melakukan sinergi atau kerja sama dalam menjalankan program CSR.
2.4 Contoh Program CSR Yang Bersinergi Dengan
Perusahaan Lain
Saya ambil contoh
Program Bakti Pendidikan. Mulai tahun 2012, salah satu program Bakti Pendidikan
adalah “SMK Excellence”. Sebab, salah satu inisiatif Bakti Pendidikan Djarum
Foundation adalah pengembangan SMK di Kudus. Obyektifnya, untuk menarik minat
anak-anak SMP masuk ke SMK. Sebab, negara ini tidak banyak membutuhkan sarjana,
tetapi lebih banyak membutuhkan tenaga terampil yang siap kerja. Selain itu,
kami ingin mengembangkan kualitas SMK dengan standard dunia.
Ada lima kompetensi yang
ingin kami kembangkan di SMK kudus. Yaitu, Teknik Komputer Jaringan di SMK
Muhammadiyah Kudus, yang bekerja sama dengan Cisco Networking Academy Program;
Multimedia; Argo indsutri yang bekerja sama dengan Akedemi Teknik Solo;
Kelistrikan yang bekerja sama dengan perusahaan asing di Prancis; dan Tata Boga
yang menyasar anak-anak wanita, dengan bekerja sama dengan Institut di Prancis.
Program lain yang kami
gelar bersinergi adalah Program Pegnembangan Kompetensi Guru. Kami bekerja sama
dengan BNI 46 dan Putra Sampoerna Foundation untuk melatih guru-guru di Kudus
untuk mencapai kompetensi tingkat dunia, yakni guru-guru SD dan SMP. Termasuk,
Program Sanitasi Sekolah bekerja sama dengan CSR Bank Mandiri untuk memperbaiki
kualitas sanitasi sekolah.
2.5 Tanggung
Jawab Sosial PT. Djarum
Dalam
hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat memperhatikan
karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan,hadiah
tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun. PT.Djarum juga
memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat
melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang diberikan
PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum.Untuk
melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate Social
Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan
dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti
Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal
berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT.Djarum memberikan secara cuma-cuma
pohon-pohon untuk penghijauan.
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan.
Djarum memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan, Cuti Hamil, Cuti
Tahunan, Hadiah Tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Kecelakaan, Jaminan
Kematian, Jaminan Pensiun. Peningkatan pelayanan juga terlihat dengan
dibentuknya Koperasi Karyawan PT. Djarum. Koperasi ini didirikan pada tahun
1976. Jumlah Anggotanya 51.005, dengan Volume pemasukan Rp.74.631 milyar (Januari
2008). Dengan pembentukan koperasi tersebut memungkinkan karyawan dapat
memenuhi kebutuhannya. Sejalan dengan waktu yang begitu cepat, peningkatan
koperasi yang begitu baik, membuahkan hasil pada koperasi tersebut dengan
didapatkannyan Penghargaan dari tahun ke tahun Penghargaan Koperasi Teladan
Indonesia tahun 1993, 1994, 1995 dan 1996.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka
dapat saya simpulkan bahwa CSR merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai
suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan berupa kepedulian dan perhatian
pada komunitas sekitarnya. Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut
berbeda-beda.
Pogram CSR yang dilakukan oleh PT.
Djarum sudah sangat baik. Banyak program program yang bermanfaat bagi lingkungan
setempat dan luar dari lingkungan.
CSR(Corporate Social Responbility) sangat bermanfaat untuk
masyarakat dan dapat meningakatkan image perusahaan di mata masyarakat.
3.2 Saran
Berdasarkan pada pembahasan CSR di
makalah ini, maka sarannya yaitu Program CSR lebih di tingkatkan lagi dalam
segi kualitas dan lebih terbuka dengan masyarakat sehingga akan berdampak baik bagi kedua belah
pihak yaitu perusahaan dan masyarakat setempat dan Seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR(Corporate Social Responbility)
sebagai suatu tuntutan dari mayarakat, melaikan sebagai kebutuhan dunia usaha.
Dalam melaksanakan CSR perusahaan harus menyadari bahwa permasalahan
masyarakat adalah permasalahan perusahaan juga karena perusahaan tersebut didirikan
di lingkungan masyarakat. Perusahaan juga harus bersedia menanganinya, CSR akan
lebih mudah dilaksanakan jika perusahaan mau mengakui masalah apa yang terjadi
di dalam perusahaan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Dariyani, Ririn
Irma.2010.” Pengungkapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial(CorporateSocial Responsibility Disclosure)sebagaiPengungkapan Sukarela Kebutuhan InformasiStakeholderpada Official Website Perusahaan (Studi
Pada Pt. Indosat Tbk)”.Jember.
JEAM Vol IX No. 1/2010.
Suaryana,
Agung.” Implementasi
Akuntansi Social Dan Lingkungan DIi
Indonesia”.Universitas Udayana.
Mariana, Ana.” Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Dalam Praktek Di Perusahaan Go
Publik Di Indonesia”.
Prayudi.” Analisis CSR sebagai Implementasi Praktek Etika Bisnis Perusahaan: Antara Kewajiban dan Kebutuhan”. Yogyakarta.
Adharawati, Athena.2010.” Penerapan
Akuntansi Pertanggung jawaban dengan anggran
sebagai alat pengendalian biaya”.Skripsi.Semarang.
Suharto, Edi.
(2008). “Corporate Social Responsibility: What is and Benefit for Corporate.” CSR
2008. Hlm 1-11.
Sosmiarti. (2008).
“Pengaruh Keberadaan PT Semen Padang Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi
Kasus Kecamatan Lubuk Kilangan).”
Jurnal Bisnis dan Manajemen. (Vol.4, No. 3). Hlm 78-95.
Lesmana, Timotheus. 2007.
(https://businessenvironment.wordpress.com/2007/03/01/program-corporate-social-responsibility-yang-berkelanjutan/) diakses tanggal 1 Desember 2015.
Elida,Elsa.2013.” Praktek CSR dalam Suatu Perusahaan”. (http://elsaelida.blogspot.co.id/) diakses tanggal 1 Desember 2015.
Semuel, Hatane
& Elianto Wijaya. (2008). “Corporate Social Responsibility, Purchase
Intention dan Corporate Image pada Restoran di Surabaya dari Perspektif
Pelanggan.” Jurnal Manajemen Pemasaran. (Vol. 3, No. 1). Hlm
35-53.
Hutapea, Kenal.
(2012). “Pengaruh Citra dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan menggunakan
Jasa Di Pt. Garuda Plaza Hotel Medan.” Jurnal Ilmiah Profesional
Indonesia.
Ajilaksana, I Dewa Ketut Yudyadana. (2011). “pengaruh corporate social responsibility terhadap
kinerja keuangan perusahaan “. Skripsi. FEB UNDIP. Semarang.
Diyah, Pujiati
dan Widanar, Erman. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan: Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening.” Jurnal
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12. No.1, h. 71-86
Dwi, Kartini. 2009. Corporate
Social Responsibility, Transformasi Konsep Sustainability Management dan
Implementasi di Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.
Muyassaroh,
Siti. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan
Sukarela Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Go Public di BEI”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro
Nurlela, Rika
dan Ishlahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel
Moderating”. Simposium Nasioanal Akuntansi XI.Pontianak.
Susiloadi,
Priyanto. 2008. ”Implementasi Corporate Social Responsiblity Untuk Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan.” Spirit Publik, Vol. 4, No. 2, hal.123 130.
Tarjo. 2008.
“Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusiona dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba, Nilai Pemegang saham serta Cost of Equity Capital”. Simposium Nasioanal
Akuntansi XI. Pontianak.
Permanasari, Wien Ika. (2010). “pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional, dan corporate social responsibility terhadap
nilai perusahaan”. Skripsi. FEB UNDIP. Semarang.
Lu, Chilin, et
al. 2007. Ownership Structure, Information Disclosure and Corporate Value:
An Empirical Analysis of Taiwan Companies”. Proceedings of the 13th Asia
Pacific Management Conference, Melbourne, Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar