PENURUNAN
NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH
Disusun
Oleh
DITA
PRATIWI
B200120400
/ B
A.
LATAR BELAKANG
Dengan
perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, hubungan ekonomi antar negara
akan menjadi saling terkait dan mengakibatkan terjadinya perubahan indikator
makro dinegara lain, secara tidak langsung akan berdampak pada indikator suatu
negara. Sistem
nilai tukar mengambang penuh/bebas (freely foating)
sistem yang dimulai sejak agustus 1997, posisi nilai rupiah terhadap mata uang
dollar amerika ditentukan oleh mekanisme pasar. Sejak masa itu naik turunnya
nilai tukar (fluktuasi) ditentukan oleh kekuasaan pasar.
Menurut
Muchlas dan Alamsyah, dari hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
kurs rupiah terhadap dollar amerika pasca krisis dapat diketahui bahwa secara
bersama-sama inflasi tingkat suku bunga JUB,BOP berpengaruh
terhadap pergerakan rupiah terhadap dollar amerika. Hal ini menegaskan bahwa
secara bersama-sama komponen makro ekonomi untuk membuat kebijakan yang
melibatkan kurs mata uang asing. Secara parsial inflasi tingkat suku bunga
JUB,BOP juga terbukti mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika,
semakin memperkuat bahwa faktor-faktor makro ekonomi tersebut perlu
diperhatikan dalam setiap kebijakan yang terkait dengan pergerakan mata uang.
Kerterbukaan
ekonomi Indonesia telah membuat perekonomian dalam negeri,
terutama negara mitra dagang yang termasuk kedalam kategori negara besar.
Kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter masih sangat diperlukan
untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga dalam negeri
karena dapat berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah .nilai tukar rupiah
juga ditentukan oleh kinerja sektor riil yang artinya perlu terlibatnya banyak
pihak untuk meningkatkan daya tawar rupiah.kinerja saham saham perusahaan
didalam negeri dapat mempengaruhi keluar masuknya modal yang pada akhirnya
menentukan posisi nilai tukar rupiah.
Menurut Kelen dan Pakereng, analisis pergerakan mata uang rupiah bahwa pergerakan kurs mata
uang rupiah Indonesia terhadap dollar Amerika Serikat
cenderung menguat (terapresiasi) selama satu bulan pasca tragedi ledakan bom hotel
JW.MARRIOT dan RITZ CARLTON di Jakarta (21 Juli-14 agustus). Ledakan
bom tersebut tidak membuat nilai tukar kurs melemah dan kepercayaan para pelaku
bisnis internasional dari amerika serikat terhadap Indonesia masih tetap ada
pasca ledakan bom.
Analisis
volatilitas nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar menurut Imam Mukhlis
yaitu volatilitas nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar amerika sebelum
krisis ekonomi pada tahun 1997/1998 menunjukkan pergerakan yang relatif rendah
dan stabil. Hal ini sebagai akibat dari sistem nilai tukar yang dianut yang
menerapkan sistem nilai tukar yang mengambang terkendali, dalam korteks ini
intervasi dari otoritas moneter sangat dominan.dalam menjaga pergerakan nilai
tukar mata uang rupiah terhadap dollar amerikuang lokala agar tidak terlalu volatil.
Kondisi nilai tukar mata uang setelah krisis ekonomi tahun 1997/1998
menunjukkan nilai tukar mata uang yang mengalami depresiasi terhadap mata uang
dollar amerika dibandingkan dengan periode sebelum krisis ekonomi.
Pada
periode setelah krisis ekonomi, volatilitas nilai tukar mata uang terhadap uang
rupiah pada dollar amerika mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode waktu
sebelum krisis ekonomi terjadi puncak dari volatilitas. Nilai tukar mata uang
rupiah terhadap dollar terjadi pada periode 1997-1998 yang menandakan adanya
kesenjangan antara penawaran dan permintaan terhadap mata uang asing dibanding
dengan mata uang lokal, hal ini terjadi kareana ekspentasi masyarakat yang
tidak rasional dalam menyikapi krisis yang terjadi sehingga perilaku ekonominya
menjadi liar dan mencerminkan moral hazard yang tinggi. Berkenaan
dengan dinamika yang terjadi pada perkembangan nilai mata uang rupiah terhadap
dollar amerika tersebut maka dibutuhkan beberapa kebijakan diantaranya :
1. Fokus kebijaksanaan terhadap stabilitas nilai tukar mata uang
rupiah terhadap dollar Amerika,
dengan memperhatikan
faktor ekspentasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian. Hal ini dapat
dilakukan dengan mencermati pola kegiatan ekonomi masyarakat yang terjadi
sehingga dapat lebih terkendali transaksi ekonominya.
2. Diperlukan instrumen keuangan lain dalam rangka memperbanyak
pilihan masyarakat dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya, hal
ini juga harus disertakan dengan memberikan insentif yang ada, yang lebih
menarik sehingga dapat mengurangi konsentrasi terhadap salah satu instrument
yang ada.
B.
PEMBAHASAN
1.
Penurunan nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS
Secara alami nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh kondisi
penawaran-permintaan (supply-demand) pada mata uang tersebut. Jika permintaan meningkat sementara penawarannya
tetap atau menurun nilai tukar mata uang
akan naik, sebaliknya jika penawaran pada mata uang meningkat sementara
permintaannya tetap atau menurun, maka nilai mata uang itu akan melemah. Ada
tiga faktor yang akan mempengaruhi :
a. Keluarnya sebagian besar investasi portofolio asing dari Indonesia
Keluarnya portofolio asing ini menurunkan nilai tukar rupiah karena dalam
proseses ini investor asing menukar rupiah dengan mata uang utama dunia seperti
Dollar AS untuk diputar dan di investasikan ke negara lain. Hal
ini berarti akan terjadi peningkatan penawaran atas mata uang rupiah,
peristiwa tersebut akan simetris dengan
indeks harga saham gabungan (IHSG) yang akan cenderung turun sejalan dengan
kecenderungan penurunan dari rupiah.
b. Faktor yang menyebabkan tingginya penawaran dan rendahnya
permintaan atas rupiah adalah neraca perdagangan Indonesia yang defisit, ekspor
lebih kecil daripada import. Sehingga impor tersebut yang menggunakan mata uang
utama dunia (misalnya dollar ) akan menaikkan penawaran atas mata uang negara
impotir karena dalam impor biasanya terjadi pertukaran mata uang negara
importir dengan mata uang negara asal.
c. Faktor kultur budaya kita yang bersifat konsumtif dan boros serta
public policy terkait hutang, karena pemerintah akan kesulitan berhutang
didalam negeri, maka kekuranganya akan dilakukan dengan berhutang kepada luar
negeri.
d. Dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar sangat
berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan terutama bagi mereka yang
menggunakan dollar dalam setiap transaksi bisnisnya. Selain perusahaan,
industri-industri yang menggunakan bahan
baku impor juga ikut merasakan dampak negatifnya. Perusahaan industri yang
terancam tutup, pegawainya bisa di PHK dan pertumbuhan ekonomi akan terancam
terlambat. Selain itu beban hutang negara dan swasta akan menjadi semakin berat
dengan lemahnya kurs rupiah. Dimana pemerintah dalam menjalankan pembangunan
negara sering kali perlu berhutang baik pada suatu lembaga atau negara tertentu, maupun
dengan menerbitkan obligasi.
Ø
Ada
kebijakan-kebijakan yang bisa diterapkan pemerintah untuk mencegah melemahnya
nilai rupiah dan menjaga nilai rupiah tetap stabil. Kebijakan-kebijakan
tersebut antara lain:
a. Memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar
rupiahterhadap dollar dengan mendorong ekspor dan keringanan pajak kepada
industri tertentu.
b. Menjaga pertumbuhan ekonomi rill.
c. Menjaga jual beli, pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga
gejolak harga dan inflasi.
d. Mempercepat investasi.
e. Menjaga kestabilan kondisi ekonomi dan politik.
Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah terhadap dollar Amerika
pasca krisis dapat diketahui, bahwa secara bersama-sama inflasi tingkat suku bunga
JUB,BOP berpengaruh pada pergerakan
rupiah terhadap dollar amerika. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dan hubungannya
dengan faktor-faktor atau kondisi faktor fundamental, faktor analisis, faktor
psikologi dan faktor spekulasi dan permintaan mata uang yang dipengaruhi oleh :
a.
Posisi neraca
pembayaran atau balance of payment.
Neraca pembayaran adalah ukuran semua transaksi antara penduduk
dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu. Neraca
pembayaran dibagi menjadi dua komponen yaitu neraca berjalan dan neraca modal.
Neraca berjalan adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu
negara, sedangkan Neraca modal
mencerminkan perubahan-perubahan dalam
kepemilikan aset jangka penedek dan jangka panjang. Investasi luar negeri
jangka panjang mengukur semua investasi modal antar negara.
b.
Selisih tingkat
inflasi.
Inflasi sebagai suatu kondisi dimana pendapatan nasional meningkat
jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan meningkatnya barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu perekonomian. Inflasi mencakup tiga aspek antara lain tendency,
sustained dan general level of prince. Ketika terjadi
kenaikan tingkat inflasi yang mendadak dan besar disuatu negara akan
menyebabkan meningkatnya impor dinegara tersebut terhadap berbagai barang dan
jasa diluar negeri.
c.
Selisih tingkat
suku bunga.
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan nilai
investasi disuatu negara baik berasal dari investor domestik maupun investor
asing, khususnya pada jenis-jenis investasi
portofolio yang umumnya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga akan
berpengaruh pada perubahan permintaan dan penawaran dipasar domestik.
d.
Nilai ekspor
dan impor.
Didalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa faktor
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing,
bahwa valuta asing diperlukan guna melakukan pembayaran atas perdagangan antar
negara baik impor maupun ekspor. Ketika
transaksi pembayaran dilakukan akan melibatkan valuta namun disisi lain, demand
mata uang domestik akan menyusul meningkat. Tingginya permintaan mata uang
domestik akan berdampak pada apresiasi ata uang domestik terhadap mata uang
asing.
2.
Volatilitas
Nilai tukar Rupiah
Salah satu persoalan ekonomi yang
sulit dimengerti, semenjak krisis keuangan berkenaan dengan persoalan nilai tukar
rupiah yang disebabkan belum ada
kesepakatan apalagi kepastian tentang berapa sebenarnya nilai yang wajar dapat
dianggap tepat. Akibatnya setiap waktu masyarakat selalu mempersoalkannya,
karena jika nilai tukar rupiah menguat maka banyak pihak yang takut demikian
juga jika nilai tukar rupiah melemah.
Dengan demikian, jika nilai tukar rupiah melemah akan mempersulit
posisi produktifitas para industriawan, karena akan terbebani biaya usaha yang
semakin besar sebagai akibat dari usaha mereka yang sangat tergantung pada
sumber daya komponen impor sehingga akan mempersulit kemampuan produk ekspor negara.
Beberapa sumber yang menyebabkan volatiitas nilai tukar diantaranya adalah
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan internal dan eksternal dari suatu negara.
Dari sisi internal ditentukan oleh perkembangan pendapatan masyarakat, tingkat
inflasi, arah kebijakan moneter terhadap jumlah penawaran uang serta tingkat
suku bunga, Sedangkan dari sisi eksternal disebabkan oleh kekuatan pelaku
dipasar keuangan global, sehingga akan sulit dikendalikan oleh keuangan
otoritas negara. Oleh karena itu, kebijakan suku bunga yang tinggi sudah
seharusnya dikoreksi oleh otoritas moneter pada posisi yang wajar dalam
kaitannya dengan kepentingan sektor ekonomi real yang produktif.
C.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian diatas penurunan nilai tukar rupiah yang disebabkan atas rekomendasi
yang diajukan dapat disimpulkan bahwa nilai tukar rupiah tidak lepas dari hubungan
variable tingkat inflasi, tingkat suku bunga, neraca perdagangan, hutang
publik, ekspor-impor, kondisi ekonomi dan politik tingkat pendapatan rill.
Disamping itu perlu adanya disiplin yang ketat dalam mengendalikan jumlah uang
beredar oleh BI sebagai pemegang otoritas moneter di Indonesia karena faktor
ini ternyata memiliki pengaruh yang signifikan pada perubahan nilai tukar mata
uang yang beredar, maka diharapkan target tingkat nilai tukar mata uang rupiah
terhadap dollar amerika dapat dicapai atau didekati pada kurs yang sama
DAFTAR
PUSTAKA
Agustina dan Reny. 2014. Pengaruh
ekspor, impor, nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi terhadap cadangan devisa
Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskill vol.4 No.2
Cahya, P.F.P, Suwendra, I Wayan dan
Yudiaatmaja, F. 2015. Pengaruh nilai tukar rupiah dan inflasi terhadap
indeks harga saham sektor properti dan real estate yang tercatat di BEI tahun
2011-2013. E-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha jurusan manajemen
vol.3
Djulius, Horas dan Nurdiansyah,
Yudi. 2014. keseimbangan
jangkapendek dan jangka panjang nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika.
ISSN: 1411-514x (print)/ISSN: 2355-7737 (online), vol.13 No.1 hal 13-20
Trikonomika.
Ginting, Ari M. 2013. Pengaruh
nilai tukar tehadap ekspor Indonesia the influence of exchangerate on
Indonesia`s exports. P3DI, bidang ekonomi dan kebijakan publik.
Kelen, Lusianius H.S dan Pakereng,
Milla Y. Analisis pergerakan nilai mata uang rupiah terhadap dolar amerika
serikat dan dolar australia pasca tragedi ledakan bom hotel jw marriot dan ritz
carlton di Jakarta. STIE kristen wira wacana sumba.
Liauw, JS dan Wijaya, T. Analisis
pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar rupiah
terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI. STIE MDP
Muchlas, Zainul dan Alamsyah, Rahman
A. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar amerika
serikat pasca krisis (2000-2010). Jurnal JIBEKA vol.9 No.1 februari
2015:76-86.
Nizar, Muhammad Afdi. Pengaruh
jumlah turis dan devisa pariwisata terhadap nilai tukar rupiah.
Oktavia, A.L, Sentosa, S.U dan
Aimon, H. 2013. Analisis kurs dan money supply di Indonesia. Jurnl
kajian ekonomi vol.1 No.2
Pambudi, Andika, Juanda B dan
Priyarsono, D.S. 2014. Penentu keberhasilan redenominasi mata uang:
pendekatan historis dan eksperimental. buletin ekonomi moneter dan perbankan vol.17 No.2
Rohmanda, D, Suhadak dan Topowijono.
Pengaruh kurs rupiah, inflasi, dan bi rate terhadap harga saham (studi pada
indeks sektoral BEI 2005-2013). Jurnal fakultas ilmu adminitrasi
Universitas Brawijaya.
Triyono. 2008. Analisis perubahan
kurs rupiah terhadap dollar amerika. Jurnal ekonomi pembangunan vol.9 No.2
hal 156-167.
Wuryandani, Dewi. 2013. Kebijakan
pemerintah dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah. Ekonomi dan
kebijakan publik vol.v No.17/I/P3DI/september/2013.
Yeniwati. Analisis perubahan kurs rupiah terhadap
dollar amerika. Fakultas ekonomi Universitas Negeri Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar