PENTINGNYA PERAN AKUNTANSI DALAM PEMBENTUKKAN CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA PADA ERA
GLOBALISASI
Disusun Oleh:
NOVITA RAHMAWATI
B200120088 / C
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebenarnya kita telah menggunakan jasa
bidang akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketiak seorang ibu
membuat catatan keperluan apa saja yang sudah dibeli dari pasar atau
minimarket, maka ibu tersebut bisa dikatakan telah menerapkan teknik akuntansi
meskipun sederhana. Contoh lain seorang pemilik toko pasti akan mencatat siapa
saja yang ngebon di warungnya. Kemudian dalam jangkauan yang lebih luas,
misalnya dalam sebuah perusahaan besar, tentu penerapan pengetahuan di bidang
akuntansi akan semakin luas juga. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa mereka
melakukan hal tersebut?
Seorang
ibu membuat catatan setelah berbelanja bertujuan untuk mengetahui seberapa
banyak ia mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang dibutuhkannya.
Jadi apabila persediaan barang habis ia akan mudah mengetahuinya dan tentu
harga yang tecatat membantunya membandingkan harga sesudah dan sebelum membeli
barang tersebut. Demikian juga halnya dengan seorang pemilik warung yang
membuat catatan setiap ada yang menghutang di warungnya. Tujaunnya adalah agar
mudah menghafal siapa yang masih memiliki hutang terhadapnya dan informasi
tersebut dapat digunakan dalam memutuskan pemberian hutang baru.
Di
zaman yang serba modern saat ini, dimana mempertanggungjawabkan
(accountability) merupakan titik perhatian dalam masyarakat, kegunaan akuntansi
semakin dirasakan. Fungsi akuntansi menjadi makin penting bagi setiap unit
dalam masyarakat. Dalam perusahaan-perusahaan yang besar maupun kecil harus
bertanggungjawab kepada para pemegang sahamnya, pada badan-badan pemerintah
serta kepada masyarakat. Untuk pertanggungjawaban tadi manajemen perusahaan
tersebut harus mengelola sumber daya yang dikuasai sebaik mungkin. Penjelasan
diatas merupakan gambaran awal tentang pentingnya akuntansi baik pada
perorangan ataupun pada perusahaan.
Peranan
akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan
semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi
pemerintah pun sekarang ini sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep
akuntansi pada pola manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Itu
sebabnya akuntansi semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat
mulai dari siswa sekolah di pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para
manajer modern adalah informasi akuntansi. Oleh karena itu,para manajer dituntu
untuk memiliki kemampuan menganalisa dan menggunakan data akuntansi.
Perkembangan perekonomian yang semakin pesat menuntut para pelaku ekonomi untuk
lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Definisi
akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 sudut pandang yakni definisi dari sudut
pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi sudut pandang proses kegiatannya.
Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan aktivitas jasa yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan seara efisien dan
mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuanan
(financial).
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah
dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
apakah akuntansi memiliki peranan penting dalam membentuk good governance yang
baik di Indonesia pada era globalisasi.
B.
Tujuan
1.
Menjelaskan
definisi dari akuntansi.
2.
Menjelaskan tentang
macam-macam akuntan beserta fungsinya.
3.
Menjelaskan perusahaan dan macam-macamnya.
4.
Menjelaskan pentingnya akuntansi bagi
pembentukan corporate governance di indonesia pada era
globalisasi.
C.
Manfaat
1.
Untuk mengetahui
definisi dari akuntansi.
2.
Untuk mengetahui
macam-macam akuntan beserta fungsinya.
3.
Untuk mengetahui
perusahaan dan berbagai macamnya.
4.
Untuk mengetahui
pentingnya akuntansi dalam pembentukan corporate governance di Indonesia pada era globalisasi.
LANDASAN TEORI
A.
Good Corporate
Governance
Corporate
governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan
mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan
nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholders yang lain.
Prinsip-prinsip
pokok Corporate Governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya
praktik good corporate governance adalah:
1.
Transparansi (transparency),
Kepercayaan investor dan efisiensi pasar sangat tergantung dari
pengungkapan kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Agar bernilai di
pasar modal global, informasi tersebut haruslah jelas, konsisten, dan dapat
diperbandingkan serta menggunakan standar akuntansi yang diterima di seluruh
dunia. Dampak transparansi adalah bahwa pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan dapat memperhitungkan dampak resiko bertransaksi dengan perusahaan.
2.
Akuntabilitas (accountability),
Akuntabilitas merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan
masalah agency problem antara Direksi dan pemegang saham. Akuntabilitas
didasarkan pada sistem internal checks and balances yang mencakup praktik audit
yang sehat. Akuntabilitas juga dapat dicapai melalui pengawasan efektif yang
didasarkan pada keseimbangan kewenangan antara pemegang saham, Komisaris dan
Direksi. Praktik audit yang sehat dan independen mutlak diperlukan untuk
menunjang akuntabilitas perusahaan. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan
mengefektikan Komite Audit.
3.
Keadilan (fairness),
Fairness meliputi kejelasan hak-hak pemegang saham untuk melindungi
kepentingan pemegang saham, termasuk perlindungan terhadap pemegang saham
minoritas dari kecurangan seperti praktek insider yang merugikan atau dari
keputusan Direksi atau pemegang saham mayoritas yang merugikan kepentingan
pemegang saham secara keseluruhan.
4.
Responsibilitas
(responsibility)
Perusahaan yang responsible mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi
hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan yang mengatur
masalah lingkungan hidup, perlindungan konsumen, perpajakan, ketenagakerjaan,
larangan monopoli dan praktik persaingan yang tidak sehat, kesehatan dan
keselamatan kerja, dan peraturan lainnya yang mengatur kehidupan perusahaan
dalam menjalankan aktivitas usaha.
Menurut Maksum (2005) bahwa
keuntungan yang diperoleh dengan penerapan corporate governance antara lain :
1)
Dengan good corporate
governance proses pengambilan keputusan
akan berlangsung secara lebih baik sehingga
akan menghasilkan keputusan yang
optimal, dapat meningkatkan
efisiensi serta terciptanya budaya kerja yang
lebih sehat. Ketiga hal ini jelas akan sangat berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan,
sehingga kinerja perusahaa akan mengalami peningkatan.
2)
Good Corporate
Governance
akan memungkinkan dihindarinya atau sekurang-kurangnya dapat diminimalkannya
tindakan penyalahgunaan wewenang oleh pihak direksi dalam pengelolaan
perusahaan. Hal ini tentu akan menekan kemungkinan kerugian bagi perusahaan
maupun pihak berkepentingan lainnya
sebagai akibat tindakan tersebut.
3)
Nilai perusahaan dimata investor akan meningkat sebagai
akibat dari meningkatnya kepercayaan mereka kepada pengelolaan perusahaan
tempat mereka berinvestasi. Peningkatan kepercayaan investor kepada perusahaan akan dapat
memudahkan perusahaan mengakses tambahan dana yang diperlukan untuk berbagai
keperluan perusahaan terutama untuk tujuan ekspansi.
4)
Bai para pemegang saham, dengan
peningkatan kinerja sebagaimana disebutkan pada poin 1, dengan sendirinya juga
akan menaikkan nilai saham mereka dan juga nilai dividen yang akan mereka
terima. Bagi negara, hal ini juga akan menaikkan jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan yang berarti akan terjadi peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak. Apalagi bila perusahaan yang bersangkutan berbentuk
perusahaan BUMN, maka peningkatan kinerja tadi juga akan dapat meningkatkan penerimaan negara dari pembagian laba
BUMN.
5)
Karena dalam praktik good
corporate governance karyawan ditempatkan sebagai salah satu stakeholder yang seharusnya dikelola
dengan baik oleh perusahaan, maka motivasi dan kepuasan kerja karyawan juga
diperkirakan akan meningkat. Peningkatan ini dalam tahapan selanjutnya tentu
akan dapat pula meningkatkan produktivitas dan rasa memiliki (sense of belonging) terhadap
perusahaan.
6)
Denganbaiknya pelaksaan corporate governance, maka tingkat kepercayaan
para stakeholders kepada perusahaan akan meningkat sehingga citra positif
perusahaan akan naik. Hal ini tentu saja akan dapat menekan biaya (cost) yang
timbul sebagai akibat tuntutan para stakeholders kepada perusahaan.
7)
Penerapan corporate governance yang konsisten juga akan
meningktakan kualitas laporan keuangan perushaan. Manajemen akan cenderung
untuk tidak melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan, karena adanya
kewajiban untuk memenuhi berbaai aturan dan prinsip akuntansi yang berlaku dan
penyajian informasi secara transparan.
Dengan berbagai manfaat dan
keuntungan yang dapat diberikan oleh penerapan good corporate governance
sebagaimana disebutkan diatas, wajar kiranya semua stakeholders terutama para
pelaku usaha menyadari betapa pentingnya konsep ini bagi pemulihan kondisi
usaha. Seharusnya para pelaku usaha memandang dan menyadari bahwa good
corporate goveranance merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi agar mereka
dapat mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan.
PEMBAHASAN
A.
Definisi Akuntansi
American
accounting assocition mendifinisikan akuntansi sebagai berikut:
“........ proses
pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
meungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informsi tersebut”.
Dari
definisi di atas,
tujuan dari akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic
information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
kesatuan ekonomi yang dimaksud adalah badan usaha (bussines
enterprise). Informasi yang di hasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam
perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan.
Bisa
dibilang akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of bisnis) karena melalui
akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan.
Contohnya, laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan
membantu management suatu perusahaan (company) untuk memutuskan apakah produk
yang mereka hasilkan tersebut akan terus dijual. Demikian pula analisis pasar
modal menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan apakah mereka perlu
merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan tersebut atau tidak. Bank
menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan pemberian fasilitas kredit guna
membeli peralatan dan bahan baku bagi perusahaan tersebut.
Jika dilihat dari
sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan,peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan
suatu entitas. Dari sini bisa dilihat bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang
kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan sehingga pada dasarnya akuntansi
harus :
1.
Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan
keputusan yang akan diambil.
2.
Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3.
Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
B.
Macam-Macam Akuntan Dan Fungsinya
Secara garis besar akuntan dapat dapat
di golongkan menjadi :
1.
Akuntan publik (public accountasnts)
Akuntan
publik atau kadang di sebut akuntan ekstern (external accountants)
adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas pembayaran
tertentu, yang mana hasil dari akuntan publik tersebut akan di jadikan tolak
ukur dari publik umum untuk menilai suatu perusahaan. Ciri khas
dari akuntan publik ini adalah mereka bekerja secara bebas. Seorang
akuntan publik akan memberikan pelayanan sebagai mana berikut:
1.
Jasa pemeriksaan (audit).
2.
Jasa perpajakan (tax service).
3.
Jasa konsultasi manajemen (manajement adversory
service).
4.
Jasa akuntansi (accounting service)
2.
Akuntan manajemen (manajement accountants)
Akuntan manajemen adalah akuntan yang
bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sedangkan akuntansi pemerintah adalah
akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti departemen-departemen
badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP), badan pemeriksa keuangan
(BAPEKA), derektorat jenderal pajak dan lain-lain.
3.
Akuntan pemerintah (government accountants)
4.
Akuntan pendidik
C.
Pengertian Perusahaan
Perusahaan
adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang
atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi
dakam memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kebutuhan
ekonomis
dapat berbentuk
sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesenangan. Kegiatan
produksi dan distribusi kebutuhan ekonomis manusia tersebut dilakukan oleh
perusahaan dengan menghimpun sejumlah faktor produksi yaitu manusia (sebagai
tenaga kerja), modal (uang, mesin, bangunan) Sumber Daya Alam ( air, tanah,
gas, hutan, laut), keunggulan lainya (teknolog, metode produksi, jaringan
distribusi pasar).
Kegiatan
produksi dan distribusi pada umumnya di lakukan untuk memperoleh laba. Namun demikian,
banyak juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan untuk mencari laba, misalnya
yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain. Hasil suatu produksi dapat berupa
barang atau jasa. Pembahasan ini adalah berupa perusahaan yang terutama
bertujuan memperoleh laba.
Terdapat 3 jenis perusahaan yang dapat menghasilkan laba,
antara lain :
1.
Perusahaan jasa (servis company)
yakni
perusahaan yang produk utamanya yang di jual adalah jasa, misalkan akuntan
publik, dokter, dan lain sebagainya yang tidak berhubungsan dengan suatu
instansi.
2.
Perusahaan dagang (marchanding company)
yakni
perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan untuk kemudian di jual
kembali. Misalanya dealer, apotik dan lain-lain.
3.
Perusahaan manufactur (manuvactur company)
yakni
perusahaan yang bahan baku menjadi barang atau barang setengah jadi
untuk kemudian di jual. Misalnya pabrik tahu, pabrik mie dan lainnya.
Dengan
adanya pabrik-pabrik tersebut, maka di dalamnya akan di butuhkan apa yang
namanya akuntansi dan seorang akuntan, yang mana nantinya seorang akuntan
tersebut akan mencatat sejauh mana perusahaan itu berkembang dan untuk
keperluan yang lainya yang pembahasannya akan di jelaskan di bawah ini.
Terdapat juga
jenis-jenis oganisasi dalam perusahaan anatar lain yaitu :
1.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan
perseorangan dimiliki oleh individu pemilik tunggal. Bentuk ini mudah
pengeluarannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama bentuk
perusahaan ini adalah sumber daya keuangan yang terbatas pada harta milik
pribadi.
2.
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan
persekutuan dimilikioleh dua atau lebih individu, masing-masing pemilik
menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara bersama-sama.Sumber
daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja, tetapi berasal pada
satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
3.
PerusahaanPerseroan
Perusahaan
perseroan sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini dibentuk berdasarkan
peraturan pemerintahan sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya terdiri
dari saham-saham yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan dijual kepada
masyarakat yang berminat.
D.
Peran Akuntansi
Dalam pembentukan Corporate Governance
Indeks good corporate governance di Indonesia menurut penelitian
McKinsey 1999 menunjukkan terendah di antara negara lain. Buruknya praktik
corporate governance mengakibatkan tidak adanya transparansi dan ini sangat
rentan terhadap KKN. Suatu survai tahun 1999 oleh PricewaterhouseCoopers
terhadap investorinvestor internasional di Asia, menunjukkan bahwa Indonesia
dinilai sebagai salah satu yang terburuk dalam bidang standar-standar akuntansi
dan, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-standar
pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan.
Suatu kajian lain menunjukkan bahwa tingkat perlindungan investor di Indonesia
merupakan yang terendah di Asia Tenggara.
Apa sebenarnya peran akuntansi dalam penegakan corporate governance?
dalam globalisasi, modal internasional yang murah akan dapat diperoleh kalau
perusahaan menerapkan good corporate governance. Dengan reputasi yang baik
karena better financial disclosure and high quality audit maka para investor
ataupun kreditor tidak akan ragu-ragu lagi untuk berinvestasi atau memberikan
pinjaman. Untuk itu kebutuhan untuk menggunakan bahasa akuntansi internasional
tidak dapat ditolak lagi. Standar akuntansi perlu mengacu kepada standar
akuntansi internasional (IASC).
Harmonisasi akuntansi sangat diperlukan agar terdapat satu perlakuan
atau satu bahasa akuntansi yang sama untuk menilai satu transaksi tertentu.
Dengan demikian tidak akan terjadi satu transaksi dicatat dan diperlakukan
berbeda sehingga interpretasi atas laporan keuangan bisa berbeda. Profesi
akuntansi baik akuntan manajemen maupun akuntan publik menjadi sangat
menentukan dalam penerapan good corporate governance. Profesionalitas,
integritas, dan independensi turut menentukan kualitas informasi, terutama dari
sisi reliabilitas dan akuntabilitasnya. Kompetisi tidak sehat di antara Kantor
Akuntan Publik dan pelanggaran Kode Etik, budaya permissif dapat menjadi
kendala dalam penegakan good corporate governance.
KESIMPULAN
Dari
semua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa beitu pentingnya peran
akuntansi ini sehingga tiap organisasi atau perusahaan haruslah memiliki fungsi
akuntansi dalam struktur organisasinya. Akuntansi (accounting) adalah mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi, untukmemungkinkan adanya penilaian dan adanya keputusan yang
jelas dan tegas bai mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Para
pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai informasi utama,
meskipun bukan satu-satunya membuat keputusan, karena mereka juga menggunakan
informasi yang lain sebagai sumber. Akan tetapi para pemangku kepentingan
tersebut tidak hanya menggunakan laporan itu, tetapi mereka juga menggunakan
informasi dari pelaku bisnis yang ada di perusahaan tersebut.
Kegunaan akuntansi dalam
sektor bisnis tidak hanya dalam hal itu saja, melainkan, akuntansi juga
memberikan informasi untuk berbagai pihak yang ada diluar perusahaan yang
terkait, yang dimana informasi tersebut akan digunakan untuk menilai performa
atau kinerja dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnis. Oleh karena
itu, peranan akuntansi sangat penting dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan atau individu tertentu, karena akuntansi menyediakan informasi yang
berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dari laporan-laporan
keuangan tersebutlah informasi bisnis yang dilakukan dikomunikasikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dalam perputaran bisnis tersebut.
Terdapat beberapa
peranan akuntansi yang lebih spesifik dalam dunia bisnis. Seperti, akuntansi
digunakan sebagai alat pengontrol dan pengendali keuangan sebuah perusahaan.
Semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan
sebuah bisnis, pengendalian dan pengontrolan keuangan menjadi hal yang sangat
penting karena akan menentukan keberhasilan dari bisnis tersebut.
Penerapan GCG yang hanya sebatas wacana konsep dan jauh
dari esensinya, dapat mengakibatkan kejatuhan bagi sebuah perusahaan, karena sebagus apapun sistem yang
berlaku diperusahaan, apabila karyawan atau manajemen berperilaku menyimpang
dan melanggar etika bisnis dan profesi maka dapat terjadi praktek fraud yang
sangat merugikan perusahaan dan dapat berakhir dengan kebangkrutan.
Penerapan
GCG dibutuhkan peran akuntan, baik sebagai akuntan perusahaan maupun sebagai
praktisi accounting dan auditing baik secara internal maupun
sebagai eksternal auditor. Akuntan manajemen dengan berlandaskan pada etika
bisnis dan profesi dapat memberikan saran sesuai dengan fungsi dari akuntansi
manajemen. Akuntan publik sebagai pihak luar independen dituntut menjujung
tinggi kode etik profesi akuntan publik.
Dalam
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ditetapkan delapan prinsip etika yang
meliputi tanggungjawab profesi, kepentingan umum, integritas, obyektivitas,
kompetensi dan kehati-hatian professional, kerahasiaan, perilaku profesional
dan standar teknis. Akuntan publik melakukan pemeriksaan terhadap laporan
keuangan klien, apakah menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akutansi
yang berterima umum.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Kiky.2012.“ Peranan Akuntansi Pada Perusahaan ”.
.(Diakses 13 Des 2013).
Bagus, Deny.2009. “ Peran Akuntansi Dalam Corporate
Governance”.
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/06/peran-akuntansi-dalam-corporate.html.
(Diakses 13 Des 2013).
Destiyono,
Bagus.2015. “ Peranan Akuntansi
Perusahaan Dalam Dunia Bisnis”.
http://zahiraccounting.com/id/blog/peranan-akuntansi-perusahaan-dalam-dunia
bisnis/.(Diakses 13 Des 2015).
Febriana, Riandasa.2009. “ Peran Akuntansi Dalam Menciptakan Good
Governance ”.
http://beritagratis.blogspot.co.id/2009/10/peran-akuntansi-dalam menciptakan-good.html.(Diakses
13 Des 2015).
Herman,
Darwis.2012. “ Peran Akuntan Dalam Penerapan Good Corporate Governance”. http://hermandarwis.blogspot.co.id/2012/02/peran-akuntan-dalam-penerapan-good.html.(Diakses
13 Des 2015).
Irfani, Halizah
dan Muhammad. 2009. “Peran Akuntansi
Dalam Dunia Bisnis”. Jurnal SAINTIKOM. Agustus.Vol.7, No.2.
Lestari, Ningsih.2008.
“ Peranan Penerapan Good Corporate
Governance Dalam Pengembangan Perusahaan Publik ”. Jurnal Spirit Publik.
Vol.4, No.2. Hal : 113-122.
Mulya, Sulis.2013.
“ Peran Penting Akuntansi Manajemen di
Perusahaan Jasa ”. http://muliasulis13.blogspot.co.id/2013/01/peran-penting-akuntansi-manajemen-di.html.(Diakses
13 Des 2015).
Nugrahawa, Megi.2013.“ PeranAkuntansi ”.
http://meginugrahawa.blogspot.co.id/2013/06/peran-akuntansi.html.(Diakses 13 Des
2013).
Suedi, Bambang.
2012. “Peranan akuntansi amanjerial
terhadap pengambilan keputusan manajerial”. Jurnal STIE
Semarang.Juni.Vol.4, No.2.
Vilanda, Ika.
2012. “Perancangan Sistem Informasi
Akuntansi Dalam Mengembangkan Efisiensi Perusahaan”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi. Maret. Vol.1, No.2.
Widyaningrum,
Gustian.2011. “Peranan Akuntansi Dalam
Implementasi Good Corporate Governance”. http://dee-mind.blogspot.co.id/2011/01/peran-akuntansi-dalam-implementasi-good.html.(Diakses
13 Des 2015).
Yuhertiana,
Indarwati. 2004. “Peran Akuntansi Dalam
Good Governance : Sokusi Bisnis Indonesia Dalam Era Globalisasi”. Seminar
Fakultas Ekonomi UPN Veteran. Jawatimur. Juni.
Yustiavandana,
Ivan dan Surya Indra.2006. “Good
Corporate Governance : Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha
”. Lembaga Kajian Pasar Modal dan Keuangan (LKPMK) Fakultas Hukum
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar