Selasa, 19 Januari 2016

PENTINGNYA PERAN AKUNTANSI DALAM PEMBENTUKKAN  CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI



 Disusun Oleh:
NOVITA RAHMAWATI
B200120088 / C



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebenarnya kita telah menggunakan jasa bidang akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketiak seorang ibu membuat catatan keperluan apa saja yang sudah dibeli dari pasar atau minimarket, maka ibu tersebut bisa dikatakan telah menerapkan teknik akuntansi meskipun sederhana. Contoh lain seorang pemilik toko pasti akan mencatat siapa saja yang ngebon di warungnya. Kemudian dalam jangkauan yang lebih luas, misalnya dalam sebuah perusahaan besar, tentu penerapan pengetahuan di bidang akuntansi akan semakin luas juga. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa mereka melakukan hal tersebut?
Seorang ibu membuat catatan setelah berbelanja bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak ia mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang dibutuhkannya. Jadi apabila persediaan barang habis ia akan mudah mengetahuinya dan tentu harga yang tecatat membantunya membandingkan harga sesudah dan sebelum membeli barang tersebut. Demikian juga halnya dengan seorang pemilik warung yang membuat catatan setiap ada yang menghutang di warungnya. Tujaunnya adalah agar mudah menghafal siapa yang masih memiliki hutang terhadapnya dan informasi tersebut dapat digunakan dalam memutuskan pemberian hutang baru.
Di zaman yang serba modern saat ini, dimana mempertanggungjawabkan (accountability) merupakan titik perhatian dalam masyarakat, kegunaan akuntansi semakin dirasakan. Fungsi akuntansi menjadi makin penting bagi setiap unit dalam masyarakat. Dalam perusahaan-perusahaan yang besar maupun kecil harus bertanggungjawab kepada para pemegang sahamnya, pada badan-badan pemerintah serta kepada masyarakat. Untuk pertanggungjawaban tadi manajemen perusahaan tersebut harus mengelola sumber daya yang dikuasai sebaik mungkin. Penjelasan diatas merupakan gambaran awal tentang pentingnya akuntansi baik pada perorangan ataupun pada perusahaan.
Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah pun sekarang ini sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Itu sebabnya akuntansi semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer modern adalah informasi akuntansi. Oleh karena itu,para manajer dituntu untuk memiliki kemampuan menganalisa dan menggunakan data akuntansi. Perkembangan perekonomian yang semakin pesat menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 sudut pandang yakni definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi sudut pandang proses kegiatannya. Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan seara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuanan (financial).
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut apakah akuntansi memiliki peranan penting dalam membentuk good governance yang baik di Indonesia pada era globalisasi.

B.     Tujuan
1.      Menjelaskan definisi dari akuntansi.
2.      Menjelaskan tentang macam-macam akuntan beserta fungsinya.
3.      Menjelaskan perusahaan dan macam-macamnya.
4.      Menjelaskan pentingnya akuntansi bagi pembentukan corporate governance di indonesia pada era globalisasi.

C.    Manfaat
1.      Untuk mengetahui definisi dari akuntansi.
2.      Untuk mengetahui macam-macam akuntan beserta fungsinya.
3.      Untuk mengetahui perusahaan dan berbagai macamnya.
4.      Untuk mengetahui pentingnya akuntansi dalam pembentukan corporate governance di Indonesia pada era globalisasi.




LANDASAN TEORI

A.    Good Corporate Governance
Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain.
Prinsip-prinsip pokok Corporate Governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah:
1.      Transparansi (transparency),
Kepercayaan investor dan efisiensi pasar sangat tergantung dari pengungkapan kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Agar bernilai di pasar modal global, informasi tersebut haruslah jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan serta menggunakan standar akuntansi yang diterima di seluruh dunia. Dampak transparansi adalah bahwa pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat memperhitungkan dampak resiko bertransaksi dengan perusahaan.
2.      Akuntabilitas (accountability),
Akuntabilitas merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah agency problem antara Direksi dan pemegang saham. Akuntabilitas didasarkan pada sistem internal checks and balances yang mencakup praktik audit yang sehat. Akuntabilitas juga dapat dicapai melalui pengawasan efektif yang didasarkan pada keseimbangan kewenangan antara pemegang saham, Komisaris dan Direksi. Praktik audit yang sehat dan independen mutlak diperlukan untuk menunjang akuntabilitas perusahaan. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan mengefektikan Komite Audit.
3.      Keadilan (fairness),
Fairness meliputi kejelasan hak-hak pemegang saham untuk melindungi kepentingan pemegang saham, termasuk perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dari kecurangan seperti praktek insider yang merugikan atau dari keputusan Direksi atau pemegang saham mayoritas yang merugikan kepentingan pemegang saham secara keseluruhan.
4.      Responsibilitas (responsibility)
Perusahaan yang responsible mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan yang mengatur masalah lingkungan hidup, perlindungan konsumen, perpajakan, ketenagakerjaan, larangan monopoli dan praktik persaingan yang tidak sehat, kesehatan dan keselamatan kerja, dan peraturan lainnya yang mengatur kehidupan perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha.
Menurut Maksum (2005) bahwa keuntungan yang   diperoleh dengan  penerapan corporate governance antara lain :
1)      Dengan good corporate governance proses pengambilan keputusan akan berlangsung secara lebih baik sehingga akan menghasilkan keputusan yang optimal, dapat meningkatkan efisiensi serta terciptanya budaya kerja yang lebih sehat. Ketiga hal ini jelas akan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, sehingga kinerja perusahaa akan mengalami peningkatan.
2)      Good Corporate Governance akan memungkinkan dihindarinya atau sekurang-kurangnya dapat diminimalkannya tindakan penyalahgunaan wewenang oleh pihak direksi dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini tentu akan menekan kemungkinan kerugian bagi perusahaan maupun pihak berkepentingan lainnya sebagai akibat tindakan tersebut.
3)      Nilai perusahaan dimata investor akan meningkat sebagai akibat dari meningkatnya kepercayaan mereka kepada pengelolaan perusahaan tempat mereka berinvestasi. Peningkatan kepercayaan investor kepada perusahaan akan dapat memudahkan perusahaan mengakses tambahan dana yang diperlukan untuk berbagai keperluan perusahaan terutama untuk tujuan ekspansi.
4)      Bai para pemegang saham, dengan peningkatan kinerja sebagaimana disebutkan pada poin 1, dengan sendirinya juga akan menaikkan nilai saham mereka dan juga nilai dividen yang akan mereka terima. Bagi negara, hal ini juga akan menaikkan jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan yang berarti akan terjadi peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak. Apalagi bila perusahaan yang bersangkutan berbentuk perusahaan BUMN, maka peningkatan kinerja tadi juga akan dapat meningkatkan penerimaan negara dari pembagian laba BUMN.
5)      Karena dalam praktik good corporate governance karyawan ditempatkan sebagai salah satu stakeholder yang seharusnya dikelola dengan baik oleh perusahaan, maka motivasi dan kepuasan kerja karyawan juga diperkirakan akan meningkat. Peningkatan ini dalam tahapan selanjutnya tentu akan dapat pula meningkatkan produktivitas dan rasa memiliki  (sense of belonging) terhadap perusahaan.
6)      Denganbaiknya pelaksaan corporate governance, maka tingkat kepercayaan para stakeholders kepada perusahaan akan meningkat sehingga citra positif perusahaan akan naik. Hal ini tentu saja akan dapat menekan biaya (cost) yang timbul sebagai akibat tuntutan para stakeholders kepada perusahaan.
7)      Penerapan corporate governance yang konsisten juga akan meningktakan kualitas laporan keuangan perushaan. Manajemen akan cenderung untuk tidak melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan, karena adanya kewajiban untuk memenuhi berbaai aturan dan prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi secara transparan.
Dengan berbagai manfaat dan keuntungan yang dapat diberikan oleh penerapan good corporate governance sebagaimana disebutkan diatas, wajar kiranya semua stakeholders terutama para pelaku usaha menyadari betapa pentingnya konsep ini bagi pemulihan kondisi usaha. Seharusnya para pelaku usaha memandang dan menyadari bahwa good corporate goveranance merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi agar mereka dapat mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan.




PEMBAHASAN

A.    Definisi Akuntansi
American accounting assocition mendifinisikan akuntansi sebagai berikut:
“........ proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk meungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informsi tersebut”.
Dari definisi di atas, tujuan dari akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. kesatuan ekonomi yang dimaksud adalah badan usaha (bussines enterprise). Informasi yang di hasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan.
Bisa dibilang akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of bisnis) karena melalui akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan. Contohnya, laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan membantu management suatu perusahaan (company) untuk memutuskan apakah produk yang mereka hasilkan tersebut akan terus dijual. Demikian pula analisis pasar modal menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan apakah mereka perlu merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan tersebut atau tidak. Bank menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan pemberian fasilitas kredit guna membeli peralatan dan bahan baku bagi perusahaan tersebut.
Jika dilihat dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini bisa dilihat bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan sehingga pada dasarnya akuntansi harus :
1.      Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
2.      Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3.      Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.


B.     Macam-Macam Akuntan Dan Fungsinya
Secara garis besar akuntan dapat dapat di golongkan menjadi :
1.      Akuntan publik (public accountasnts)
Akuntan publik atau kadang di sebut akuntan ekstern (external accountants) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas pembayaran tertentu, yang mana hasil dari akuntan publik tersebut akan di jadikan tolak ukur dari publik umum untuk menilai suatu perusahaan. Ciri khas dari akuntan publik ini adalah mereka bekerja secara bebas.  Seorang akuntan publik akan memberikan pelayanan sebagai mana berikut:
1.            Jasa pemeriksaan (audit).
2.            Jasa perpajakan (tax service).
3.            Jasa konsultasi manajemen (manajement adversory service).
4.            Jasa akuntansi (accounting service)
2.      Akuntan manajemen (manajement accountants)
Akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sedangkan akuntansi pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti departemen-departemen badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP), badan pemeriksa keuangan (BAPEKA), derektorat jenderal pajak dan lain-lain.
3.      Akuntan pemerintah (government accountants)
4.      Akuntan pendidik

C.    Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi dakam memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kebutuhan ekonomis dapat berbentuk sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi kebutuhan ekonomis manusia tersebut dilakukan oleh perusahaan dengan menghimpun sejumlah faktor produksi yaitu manusia (sebagai tenaga kerja), modal (uang, mesin, bangunan) Sumber Daya Alam ( air, tanah, gas, hutan, laut), keunggulan lainya (teknolog, metode produksi, jaringan distribusi pasar).
Kegiatan produksi dan distribusi pada umumnya di lakukan untuk memperoleh laba. Namun demikian, banyak juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan untuk mencari laba, misalnya yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain. Hasil suatu produksi dapat berupa barang atau jasa. Pembahasan ini adalah berupa perusahaan yang terutama bertujuan memperoleh laba. Terdapat 3 jenis perusahaan yang dapat menghasilkan laba, antara lain :
1.      Perusahaan jasa (servis company)
yakni perusahaan yang produk utamanya yang di jual adalah jasa, misalkan akuntan publik, dokter, dan lain sebagainya yang tidak berhubungsan dengan suatu instansi.
2.      Perusahaan dagang (marchanding company)
yakni perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan untuk kemudian di jual kembali. Misalanya dealer, apotik dan lain-lain.
3.      Perusahaan manufactur (manuvactur company)
yakni perusahaan yang  bahan baku menjadi barang  atau barang setengah jadi untuk kemudian di jual. Misalnya pabrik tahu, pabrik mie dan lainnya.
Dengan adanya pabrik-pabrik tersebut, maka di dalamnya akan di butuhkan apa yang namanya akuntansi dan seorang akuntan, yang mana nantinya seorang akuntan tersebut akan mencatat sejauh mana perusahaan itu berkembang dan untuk keperluan yang lainya yang pembahasannya akan di jelaskan di bawah ini. 
Terdapat juga jenis-jenis oganisasi dalam perusahaan anatar lain yaitu :
1.      Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu pemilik tunggal. Bentuk ini mudah pengeluarannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumber daya keuangan yang terbatas pada harta milik pribadi.
2.      Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan dimilikioleh dua atau lebih individu, masing-masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara bersama-sama.Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja, tetapi berasal pada satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
3.      PerusahaanPerseroan
Perusahaan perseroan sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini dibentuk berdasarkan peraturan pemerintahan sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan dijual kepada masyarakat yang berminat.

D.    Peran Akuntansi Dalam pembentukan Corporate Governance
Indeks good corporate governance di Indonesia menurut penelitian McKinsey 1999 menunjukkan terendah di antara negara lain. Buruknya praktik corporate governance mengakibatkan tidak adanya transparansi dan ini sangat rentan terhadap KKN. Suatu survai tahun 1999 oleh PricewaterhouseCoopers terhadap investorinvestor internasional di Asia, menunjukkan bahwa Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terburuk dalam bidang standar-standar akuntansi dan, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Suatu kajian lain menunjukkan bahwa tingkat perlindungan investor di Indonesia merupakan yang terendah di Asia Tenggara.
Apa sebenarnya peran akuntansi dalam penegakan corporate governance? dalam globalisasi, modal internasional yang murah akan dapat diperoleh kalau perusahaan menerapkan good corporate governance. Dengan reputasi yang baik karena better financial disclosure and high quality audit maka para investor ataupun kreditor tidak akan ragu-ragu lagi untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman. Untuk itu kebutuhan untuk menggunakan bahasa akuntansi internasional tidak dapat ditolak lagi. Standar akuntansi perlu mengacu kepada standar akuntansi internasional (IASC).
Harmonisasi akuntansi sangat diperlukan agar terdapat satu perlakuan atau satu bahasa akuntansi yang sama untuk menilai satu transaksi tertentu. Dengan demikian tidak akan terjadi satu transaksi dicatat dan diperlakukan berbeda sehingga interpretasi atas laporan keuangan bisa berbeda. Profesi akuntansi baik akuntan manajemen maupun akuntan publik menjadi sangat menentukan dalam penerapan good corporate governance. Profesionalitas, integritas, dan independensi turut menentukan kualitas informasi, terutama dari sisi reliabilitas dan akuntabilitasnya. Kompetisi tidak sehat di antara Kantor Akuntan Publik dan pelanggaran Kode Etik, budaya permissif dapat menjadi kendala dalam penegakan good corporate governance.


KESIMPULAN

Dari semua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa beitu pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap organisasi atau perusahaan haruslah memiliki fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Akuntansi (accounting) adalah mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untukmemungkinkan adanya penilaian dan adanya keputusan yang jelas dan tegas bai mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Para pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai informasi utama, meskipun bukan satu-satunya membuat keputusan, karena mereka juga menggunakan informasi yang lain sebagai sumber. Akan tetapi para pemangku kepentingan tersebut tidak hanya menggunakan laporan itu, tetapi mereka juga menggunakan informasi dari pelaku bisnis yang ada di perusahaan tersebut.
Kegunaan akuntansi dalam sektor bisnis tidak hanya dalam hal itu saja, melainkan, akuntansi juga memberikan informasi untuk berbagai pihak yang ada diluar perusahaan yang terkait, yang dimana informasi tersebut akan digunakan untuk menilai performa atau kinerja dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, peranan akuntansi sangat penting dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan atau individu tertentu, karena akuntansi menyediakan informasi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dari laporan-laporan keuangan tersebutlah informasi bisnis yang dilakukan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perputaran bisnis tersebut.
Terdapat beberapa peranan akuntansi yang lebih spesifik dalam dunia bisnis. Seperti, akuntansi digunakan sebagai alat pengontrol dan pengendali keuangan sebuah perusahaan. Semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan sebuah bisnis, pengendalian dan pengontrolan keuangan menjadi hal yang sangat penting karena akan menentukan keberhasilan dari bisnis tersebut.
Penerapan GCG yang hanya sebatas wacana konsep dan jauh dari esensinya, dapat mengakibatkan kejatuhan bagi sebuah perusahaan,  karena sebagus apapun sistem yang berlaku diperusahaan, apabila karyawan atau manajemen berperilaku menyimpang dan melanggar etika bisnis dan profesi maka dapat terjadi praktek fraud yang sangat merugikan perusahaan dan dapat berakhir dengan kebangkrutan.
Penerapan GCG dibutuhkan peran akuntan, baik sebagai akuntan perusahaan maupun sebagai praktisi accounting dan auditing baik secara internal maupun sebagai eksternal auditor. Akuntan manajemen dengan berlandaskan pada etika bisnis dan profesi dapat memberikan saran sesuai dengan fungsi dari akuntansi manajemen. Akuntan publik sebagai pihak luar independen dituntut menjujung tinggi kode etik profesi akuntan publik.
Dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ditetapkan delapan prinsip etika yang meliputi tanggungjawab profesi, kepentingan umum, integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian professional, kerahasiaan, perilaku profesional dan standar teknis. Akuntan publik melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan klien, apakah menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akutansi yang berterima umum.




DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Kiky.2012.“ Peranan Akuntansi Pada Perusahaan ”.
.(Diakses 13 Des 2013).
Bagus, Deny.2009. “ Peran Akuntansi Dalam Corporate Governance”.
Destiyono, Bagus.2015. “ Peranan Akuntansi Perusahaan Dalam Dunia Bisnis”.
Febriana, Riandasa.2009. “ Peran Akuntansi Dalam Menciptakan Good Governance ”.
Herman, Darwis.2012. “ Peran Akuntan Dalam Penerapan Good Corporate Governance”. http://hermandarwis.blogspot.co.id/2012/02/peran-akuntan-dalam-penerapan-good.html.(Diakses 13 Des 2015).
Irfani, Halizah dan Muhammad. 2009. “Peran Akuntansi Dalam Dunia Bisnis”. Jurnal SAINTIKOM. Agustus.Vol.7, No.2.
Lestari, Ningsih.2008. “ Peranan Penerapan Good Corporate Governance Dalam Pengembangan Perusahaan Publik ”. Jurnal Spirit Publik. Vol.4, No.2. Hal : 113-122.
Mulya, Sulis.2013. “ Peran Penting Akuntansi Manajemen di Perusahaan Jasa ”. http://muliasulis13.blogspot.co.id/2013/01/peran-penting-akuntansi-manajemen-di.html.(Diakses 13 Des 2015).
Nugrahawa, Megi.2013.“ PeranAkuntansi ”.
Suedi, Bambang. 2012. “Peranan akuntansi amanjerial terhadap pengambilan keputusan manajerial”. Jurnal STIE Semarang.Juni.Vol.4, No.2.
Vilanda, Ika. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mengembangkan Efisiensi Perusahaan”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Maret. Vol.1, No.2.
Widyaningrum, Gustian.2011. “Peranan Akuntansi Dalam Implementasi Good Corporate Governance”. http://dee-mind.blogspot.co.id/2011/01/peran-akuntansi-dalam-implementasi-good.html.(Diakses 13 Des 2015).
Yuhertiana, Indarwati. 2004. “Peran Akuntansi Dalam Good Governance : Sokusi Bisnis Indonesia Dalam Era Globalisasi”. Seminar Fakultas Ekonomi UPN Veteran. Jawatimur. Juni.
Yustiavandana, Ivan dan Surya Indra.2006. “Good Corporate Governance : Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha ”. Lembaga Kajian Pasar Modal dan Keuangan (LKPMK) Fakultas Hukum Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar