PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Disusun Oleh :
ERFINA INDRIYANI
B200120109 / B
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pada era globalisasi yang sangat cepat dengan
kemajuan tekhnologi, aktivitas pasar modal pun dituntut untuk setara dalam
memberi kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adalah hal yang di lihat
dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak
internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan
ekonomi. Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
memfasilitasi alokasi pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi
tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan
secara optimal dan efesien. Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang
bertujuan umum yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk Analisa
komparatif internasional, Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang
unik bagi transaksi-transaksi bisnis mulitnasional, kebutuhan akuntansi bagi
pasar-pasar keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman pelaporan
keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan
standar.
Globalisasi
bisnis tampak dari perdagangan bebas antarnegara
yang mengakibatkan munculnya banyak
perusahaan multinasional, hal ini berpengaruh pula pada kebutuhan akan harmonisasi akan suatu standar yang berlaku kepada seluruh dunia. Harmonisasi menyatakan proses dalam peningkatan kompatibilitas atau kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam. Adanya upaya harmonisasi tersebut diharapkan nantinya akan mampu menyelaraskan perbedaan dan memperlancar jalannya bisnis global.
perusahaan multinasional, hal ini berpengaruh pula pada kebutuhan akan harmonisasi akan suatu standar yang berlaku kepada seluruh dunia. Harmonisasi menyatakan proses dalam peningkatan kompatibilitas atau kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam. Adanya upaya harmonisasi tersebut diharapkan nantinya akan mampu menyelaraskan perbedaan dan memperlancar jalannya bisnis global.
Konvergensi
dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti
nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang
kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh
negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan
antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar
internasional.
B.
Tujuan
Makalah
ini dibuat untuk membahas seputar perkembangan dari akuntansi internasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akuntansi Internasional.
Akuntansi
internasonal adalah akuntansi yang memfokuskan issues/masalah-masalah yang
berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional,danmencangkup studi tentang standar dan praktek
akuntansi di seluruh negara di dunia
serta membandingkan standard dengan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara.
Menurut
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di
seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional
adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Akuntansi internasioanl adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda, dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang
akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi
yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubaha lingkungan bisnis.
1. Perkembangan
akuntansi internasional.
Ada
8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional.
Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah social, dan atau kelembagaan dan merupaka
faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini,
hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut ini) dan perkembangan
akuntansi mulai digali lebih lanjut.
Ø Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki
focus atau seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depandan risiko
terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus pada
perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam
rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
Ø Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana
individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya
diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut
sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi
merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara
yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar,
tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan
dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan
memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum
Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh
organisasi professional sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi
menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas,
kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum
dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya.
Ø Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah
sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan
Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda:
laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan
terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan
prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar
Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
Ø Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi
dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama
perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang
meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
Ø Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis
akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan
beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan
keuangan mereka. Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan
akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir
tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS
dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.
Ø Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan
berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi
dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak
perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi
seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan
akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya
manusia semakin berkembang.
Ø Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang
sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara
secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara di mana
permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah
Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain
untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan
Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung pada perbankan atau
pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak. Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang
penyebab dan mana yang akibat. Jenis sistem hukum mungkin terlebih dahulu mempengaruhi
sistem keuangan di suatu Negara. Sistem hukum umum menekankan hak pemegang
saham dan menawarkan perlindungan investor yang lebih baik dibandingkan
kodifikasi hukum. Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat berkembang di
Negara-negara hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di Negara-negara
yang menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi akuntansi yang
penting di setiap Negara yang mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Apakah
pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah akuntansi memiliki
tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada pemegang saham luar.
(Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini). dengan demikian, jika hukum
umum menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan mendominasi.
Ø Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai
dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social): (1) individualise, (2)
jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan (4) maskulinitas.
2. Klasifikasi
akuntansi internasional
Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah
sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi
adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik
khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota
kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang
beraneka ragam satu sama lain.
Terdapat
2 pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
a. Pendekatan
Deduktif
Berkaitan
dengan pendekatan deduktif ini ada empat pendekatan dalam perkembangan
akuntansi:
1) Macroeconomic
Pattern: Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata akuntansi untuk
bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional. Tujuan perusahaan biasanya mengikuti
kebijakan ekonomi nasional. Beberapa
Negara yang memakai pendekatan ini adalah Swedia, Prancis, dan Jerman.
2) Microeconomic
Pattern: Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi
bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi dari analisa ekonomi. Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan
investasi modal dalam sebuah entitas
bisnis.
3) Independent
Discipline Approach: Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan
dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut pendekatan ini.
4) Uniform
Accounting Approach: Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk
administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan untuk mempermudah
penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta
sebagai alat control untuk semua tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager,
pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi
yang dilakukan G. G. Mueller yang dimuat dalam The International Journal of
Accounting (Spring 1968) yang menggunakan penilaian perkembangan ekonomi,
kompleksitas bisnis, situasi social
politik serta sistem hukum, membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok
berdasarkan sistem akuntansi yaitu: (1) Amerika Serikat / Kanada / Belanda, (2)
Negara-negara persemakmuran Inggris (3) Jerman / Jepang, (4) Daratan Eropa
(Tidak termasuk Jerman Barat, Belanda dan Skandinavia), (5) Skandinavia, (6)
Israil / Meksiko, (7) Amerika Selatan, (8) Negara Berkembang, (9) Afrika (tidak
termasuk Afrika Selatan),dan (10) Negara-negara Komunis
b. Pendekatan
Induktif
Sementara
Nair dan Frank dalam The Accounting Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke
dalam 5 Group besar yaitu (1) model persemakmuran Inggris, (2) model Amerika
Latin / Eropa Selatan, (3) model Eropa
Utara dan Tengah, (4) model Amerika Serikat dan (5) Chili berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan
dan penyajian. Nair dan Frank juga menilai tingkat hubungan pengelompokkan
Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable seperti bahasa, struktur ekonomi dan perdagangan. Ternyata terdapat
perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing kelompok Negara
tersebut. Sementara Nobes dalam Journal of Business Finance and
Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem
akuntansi yaitu: 1) Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan, 2)
Tingkat kepastian hokum, 3) Peraturan pajak dalam pengukuran, 4) Tingkat
konservatisme, 5) Tingkat keketatan penerapan dalam historical cost, 6)
Penyesuaian replacement cost, 7) Praktek konsolidasi, 8) Kemampuan untuk
memperoleh provisi, dan 9) Keseragaman antar perusahaan dalam menerapkan
peraturan.
3. Tujuan
dibentuknya akuntansi internasional
Tujuan
di bentuknya Akuntansi Internasional adalah untuk meningkatkan daya banding
laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di
berbagai belahan dunia. Adapun alasan-alasan yang mempengaruhi perusahaan
melakukan bisnis internasional adalah:
a. Memperluas
pemasaran atau penjualan
Hal
ini terjadi sebab mungkin saja sebuah perusahaan mempunyai kapasitas produksi
berlebih dan tidak ada lagi peluang memasarkan dan menjual produk di Negara
tempat perusahaan tersebut berada.
b. Memperoleh
akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain
Perusahaan
yang bergerak dibidang pertambangan dan agricultural harus mencari Negara
dimana sumber daya alam atau iklim memungkinkan perusahaan tersebut menjalankan
aktivitasnya.
c. Mendapatkan
akses pengetahuan, khususnya teknologi
Akses
teknologi sangat diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan
meningkatkan daya saing perusahaan dalam kompetisi di pasar global. Beberapa
cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional
adalah: 1) Ekspor dan impor, 2) Kontrak manajemen, 3) Pemakaian lisensi dan 4)
investasi
B. Standar Akuntansi Internasional
Standar
Akuntansi adalah regulasi aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan
atau formulasi standar akuntansi. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi
diperlukan, antara lain:
1. Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2. Perusahaan
boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka
rela.
3. Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan
melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih
baik hasil.
Dapat
dikatakan standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun
praktiknya tidak sesuai dengan standar.
IFRS (International Financial Report Standar) merupakan standar
akuntansi internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting
Standard Board (IASB). Standar akuntansi internasional disusun oleh organisasi
dunia yaitu:
1. Badan
standar akuntansi internasional (IASB)
2. Komisi
masyarakat eropa (EC)
3. Organisasi
internasional pasar modal (IOSOC)
4. Federasi
akuntansi internasional (IFAC)
IFRS
adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari
solusi jangka jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara
bertahap menuju konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh
IASB. Selain peran regulator, AEI punya kepentingan sebagai asosiasi harus
memberdayakan anggotanya supaya investor di luar negeri bisa melihat acuan yang
sama kalau kita sudah beradaptasi ke IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah
memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:
1. Memastikan
bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas
tinggi
2. Tranparansi
bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
3. Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
4. Meningkatkan
investasi
Manfaat dari
adanya suatu standard global:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2. Investor
dapat membuat keputusan yang lebih baik.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
C. Analisis
Laporan Keuangan Internasional
Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa
laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini
penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering
digunakan dan lebih sederhana. Analisa rasio keuangan adalah perbandingan
antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data
tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya
adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan financial perusahaan dari tahun
ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah:
1. Rasio
Likuiditas.
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang
digunakan, yaitu :
a. Current
Ratio
b. Acid
Test Ratio
c. Cash
Position Ratio
2. Rasio
Solvabilitas
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4
(empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
a. Total
Debt To Equity Ratio
b. Total
Debt To Total Assets Ratio
c. Long
Term Debt To Equity
d. Long
Term Debt To Total Assets
3. Rasio
Profitabilitas
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam
suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu
:
a. Return
On Equity (ROE)
b. Return
On Assets (ROA)
c. Net
Profit Margin
d. Gross
Profit Margin
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat
dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan :
1. Analisis
Rasio. Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan
antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio
terhadap beberapa acuan yang baku.
2. Analisis
Arus Kas. Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan
menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah
perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
Analisis
Rasio
Ada
tiga masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam
lingkungan internasional.
1. Apakah
perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari
Negara yang berbeda?
2. Seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local
memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “
daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan
besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah
laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
3. Seberapa
besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan
prinsip-prinsip akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan
saham di Bursa-bursa efek AS melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan
kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan
antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Analisis
Arus Kas
Laporan
arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris,
IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah.
Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam
analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan
arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus
kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis
actual.
D. Kesulitan
Dan Kelemahan Dalam Analisis Laporan Keuangan Internasional
1. Akses
Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari
berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)
organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan
Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan
Waktu Informasi.
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para
pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk
perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian
terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang
konvensional ataupun tidak konvensional.
3. Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun
yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua
jenis permasalahan yaitu:
a. Berkaitan
dengan kemudahan pembaca
b. Menyangkut
isi informasi.
Sebagian
besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya
dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang
terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara
khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan
sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang
bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi
saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik maupun
internasional. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang
dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan
transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis. Akuntansi
internasioanl adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda, dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
IFRS
(International Financial Report Standar) merupakan standar akuntansi
internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting Standard Board
(IASB). Tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan
keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan
keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi
Daftar pustaka
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010.
International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi,
Jakarta : PT. RajaGrafindo PersadaRosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Yadiati, Winwin & Ilham Wahyudi. 2007. Pengantar Akuntansi, Jakarta : Kencana
http://indraacc.blogspot.com/2011/09/perkembangan-akuntansi-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar